Umat Islam melaksanakan salat Idul Fitri menandai berakhirnya bulan suci Ramadhan di Jembatan Ampera di Palembang, Sumatera Selatan, Indonesia. foto/AP
Sebuah speedboat yang membawa sedikitnya 78 orang tenggelam di Indonesia bagian barat, dan tim penyelamat masih mencari sembilan orang yang masih hilang di laut lepas pada Jumat pagi.
Tim penyelamat telah menemukan 11 mayat, kebanyakan wanita dan anak-anak, dan sejauh ini menyelamatkan 58 orang, banyak dari mereka tidak sadarkan diri setelah hanyut di perairan berombak selama berjam-jam, kata Kepala Badan Pencarian dan Pertolongan Pekanbaru Nyoman Sidhakarya.
Tayangan televisi lokal menunjukkan orang-orang berdiri di atas perahu terbalik mencoba mencapai perahu nelayan yang penuh dengan orang yang selamat.
itu Evelyn Calista 01 Di dalam pesawat ada 72 penumpang, sebagian besar kembali dari kunjungan ke kampung halaman untuk merayakan Idul Fitri bersama keluarga mereka, dan enam awak kapal, menurut Siddharkaria.
iklan
Kapal tersebut tenggelam sekitar tiga jam setelah meninggalkan pelabuhan di Tempelhan, sebuah kota di Kabupaten Indragiri Hilir di Provinsi Riau. Itu menuju ke kota Tanjung Pinang di provinsi tetangga di rantai kepulauan Riau, menempuh perjalanan sejauh 200 kilometer.
Penyebab tenggelamnya masih dalam penyelidikan, kata kepala polisi setempat Nurhayat, yang menyebutkan satu nama, tetapi beberapa orang yang selamat mengatakan kepada pihak berwenang bahwa kapal tiba-tiba bergoyang dan terbalik setelah menabrak batang kayu besar saat berlayar di tengah angin kencang.
Dua kapal tunda dan dua perahu karet telah mencari orang yang hilang sejak Kamis malam, melawan gelombang tinggi di kegelapan malam, kata Nourhayat, menambahkan bahwa sebuah kapal tunda menarik kapal yang terbalik itu ke pelabuhan sebelum gelap pada hari Kamis untuk memfasilitasi upaya pencarian.
Tragedi kapal biasa terjadi di Indonesia, negara kepulauan dengan lebih dari 17.000 pulau, di mana feri sering digunakan sebagai pangkalan transportasi dan keselamatan bisa hilang.
iklan
Pada tahun 2018, sebuah feri yang penuh sesak dengan sekitar 200 orang di dalamnya tenggelam di danau vulkanik yang dalam di provinsi Sumatera Utara, menewaskan 167 orang.
Dalam salah satu bencana terburuk yang tercatat di negara itu, sebuah kapal penumpang yang penuh sesak tenggelam pada Februari 1999 dengan 332 orang di dalamnya. Hanya ada 20 orang yang selamat.
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”