Jakarta: Indonesia telah melaporkan 88 kasus cacar monyet (mpox) sejak pertama kali terdeteksi pada Agustus 2022, menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Pada tahun 2024 saja, jumlah kasus mpox telah mencapai 14 kasus, lapor Kantor Berita Xinhua.
“Kasus masih terkendali di Indonesia yang memiliki prevalensi varian clade IIB yang tinggi, dapat disembuhkan, dan angka kematian yang rendah. Yang sakit sudah sembuh semua,” kata Sadikin kepada wartawan di Jakarta, Senin.
Jakarta melaporkan jumlah kasus tertinggi sebanyak 59 kasus, disusul Jawa Barat 13 kasus, Banten sembilan kasus, Jawa Timur dan Yogyakarta masing-masing tiga kasus, dan satu kasus di Riya.
Pemerintah menyiapkan 4.450 dosis vaksin untuk 2.225 orang, dan setiap orang dijadwalkan menerima dua dosis untuk mencegah penyebaran lebih lanjut. Pada tahun 2023, sebanyak 495 orang telah menerima vaksinasi.
Sebagian besar kasus mpox terdeteksi antara tahun 2022 dan 2024, dengan jumlah tertinggi dilaporkan pada Oktober 2023, kata Direktur Jenderal Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Kementerian Kesehatan, Uthi Bramono.
“Sejak tahun 2022 hingga saat ini, angka kematian tergolong rendah dan sebagian besar penularan terjadi melalui hubungan seksual,” kata Yudhi, Senin, seperti dikutip media pemerintah.
Pekan lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendeklarasikan wabah mpox di Afrika tengah sebagai Darurat Kesehatan Masyarakat yang Menjadi Kepedulian Internasional (PHEIC), dan menyatakan peringatan tertinggi untuk situasi yang mengerikan.
Badan kesehatan Perserikatan Bangsa-Bangsa juga mengadakan pertemuan para ahli untuk mempelajari wabah tersebut sehubungan dengan peningkatan kasus di Kongo dan kekhawatiran mengenai penyebaran virus ke negara-negara tetangga.
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”