Kabupaten Mimica, Papua (Antara) – Atlet Kalimantan Barat Federic Leonardo meraih medali emas pada kategori Panjat Tebing Tunggal Speed (WR) putra pada Pekan Olahraga Nasional Papua (PON) XX, Jumat.
Direktur Pusat Federasi Olahraga Panjat Tebing Indonesia (FPTI), Presiden I Rudy Fitryano, menyatakan Leonardo meraih emas setelah mengalahkan atlet pemanjat dari skuad Jabar Rahargati Norsiamsa di babak final, dengan waktu 8,467 detik.
“Fedrick Leonardo dari Kalbar berhasil meraih medali emas, Rahargati Nursiyamsa dari Jawa Barat meraih perak, sedangkan Kiromal Katepin dari Jawa Tengah meraih perunggu,” kata Vetriano saat konferensi pers di Sport Climbing Arena SP2 Mimika, Jumat. .
Ia menambahkan, Leonardo berhasil mencatatkan waktu terbaiknya saat mengalahkan Cayteben di semifinal, dengan selisih 5,489 detik dibandingkan waktu terakhir 5,855 detik.
BERITA TERKAIT: Rargati Norciamsa mengalahkan rekor pendakian dunia Federico Leonardo
Namun, baik Leonardo maupun Katepin belum memecahkan rekor mereka sendiri saat berlaga di Piala Dunia International Federation of Sports Climbing (IFSC) 2021 di Salt Lake City, AS, di mana mereka berhasil mencatat waktu masing-masing 5,20 detik dan 5,25 detik. .
Leonardo mengatakan kepada wartawan bahwa dia berusaha untuk menjadi lebih baik ketika dia menghadapi saingannya Rahargati Nursiyamsa dari Jawa Barat di babak final.
“Saat menghadapi lawan dari Jawa Barat di final, saya berusaha memperbaiki waktu. Namun, ketika kami memulai, kami mendapat masalah. Kami terpeleset. Namun, WL (Alhamdulillah), saya masih bisa terus mendaki untuk mencapai puncak.”
Alhasil, Leonardo hanya berhasil mencatat waktu 8,467 detik, sedangkan Norciamsa belum mencapai puncak sejak terjatuh.
Meski demikian, Leonardo mencatat bahwa pencapaian Norciamsa mencapai final patut diacungi jempol. Rekor 5,143 detik yang berhasil ditorehkan Norciamsa saat bertemu Aspar Jayolo dari Jakarta di semifinal merupakan rekor waktu terbaik dalam iterasi ini untuk Papua Bonn.
“Ketika saya mendengar rekor 5,1 (detik) dari Jawa Barat, saya pikir itu luar biasa,” tegasnya. (
Berita terkait: ‘Spiderman’ Jawa Timur siap tampil ke depan di PON
“Ninja budaya pop. Penggemar media sosial. Tipikal pemecah masalah. Praktisi kopi. Banyak yang jatuh hati. Penggemar perjalanan.”