(Bloomberg) – Perusahaan pakaian Indonesia B.T. Shri Rejeki Isman berencana mengaktifkan kembali fasilitas modal kerja dengan pinjaman bergulir sebesar $275 juta pada rapat kreditur.
The Protected Working Capital Revolver, perusahaan yang terdaftar di Jakarta bernama Sridex, akan dapat membeli bahan baku dan mengurangi kebutuhan untuk membayar uang muka kepada pemasok bahan bakunya, menurut jadwal yang diusulkan tanggal 5 November. Diakses melalui tautan yang diajukan ke Singapore Exchange pada hari Sabtu.
Term sheet menyatakan bahwa total kewajiban berdasarkan Sretex Revolver akan dibayarkan kepada peserta yang memenuhi syarat secara pro rata berdasarkan jumlah pokok pinjaman bilateral dan / atau pinjaman sindikasi mereka yang terutang. Bunga revolver akan dikenakan tarif yang berbeda, tergantung pada denominasi Rupee Indonesia, Dolar AS, atau Euro. Fasilitas tersebut akan berlaku selama lima tahun.
Revolver Modal Kerja yang Dilindungi akan menjadi bagian dari penyelesaian utang yang diusulkan dari Grup Sreedex, senilai $ 1,4 miliar. Selain revolver, Sreedex juga mencari pinjaman berjangka sembilan tahun senilai $ 350 juta. Rapat kreditur untuk membahas term sheet dijadwalkan pada 12 November.
Bonders pensiun setelah penundaan 15 tahun setelah gagal bayar di Indonesia
Sretex, yang memproduksi pakaian untuk merek global termasuk Hennes & Mauritz AB, Uniqlo dan Zara, mengalami penurunan pesanan selama epidemi. Itu dikenakan proses penangguhan pinjaman oleh Pengadilan Niaga Semarang pada bulan Mei setelah mitra bisnis CV Prima Karya mengajukan petisi mencari Rs 5,5 miliar ($ 383.783) dari Sreedex. Ini menangguhkan pembayaran untuk pinjaman dolar dan sedang mempersiapkan rencana restrukturisasi untuk pemberi pinjaman ketika Prima Karya mengajukan petisi.
© 2021 Bloomberg LP
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”