KabarTotabuan.com

Memperbarui berita utama dari sumber Indonesia dan global

Mengapa Ambon Menjadi Kota Musik Kreatif UNESCO
entertainment

Mengapa Ambon Menjadi Kota Musik Kreatif UNESCO

TEMPO.CODan Jakarta United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) menempatkan Ambon, ibu kota Maluku, sebagai salah satu kota kreatif dunia pada 31 Oktober 2019, dalam kategori Musik.

Mengutip website Kemendikbud, Ambon telah bergabung dengan 65 kota musik global lainnya dan jaringan Organisasi Kota Kreatif 256 kota di dunia.

Kementerian menulis bahwa Ambon berkomitmen untuk menempatkan budaya sebagai pusat dari strategi pembangunannya. Hal ini dianut sebagai hasil dari tekad dan upaya pemerintah dan seluruh masyarakat Ambon dalam menjadikan musik sebagai media pemersatu dan tidak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari.

Setiap kota memiliki strategi sendiri dalam menjadikan pilar budaya lebih dari sekadar perluasan, kata Direktur Jenderal UNESCO, Audrey Azoulay, seraya mengatakan bahwa mereka mendukung inovasi sosial dan politik yang sangat penting bagi generasi muda.

Bagi 394.415 penduduk di Kota Ambon, sebagaimana dilansir situs UNESCO, musik tidak hanya menjadi sumber hiburan, tetapi juga gaya hidup yang menemani mereka dalam aktivitas sehari-hari dan kerap menjadi tumpuan dalam perayaan dan hari raya. .

Hampir 90% masyarakat Ambon, berkat partisipasi mereka dalam paduan suara dan pelatihan sejak usia dini, dapat bernyanyi secara profesional, membentuk hubungan yang tak terpisahkan antara musik dan kota. Selain pariwisata, musik merupakan sumber utama lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi kota, menyumbang lebih dari $700.000 untuk perekonomian setiap tahun.

Dengan budaya musik yang mengakar, kota ini memelihara dan mendukung beragam musik dari rapper dan gitaris hingga paduan suara dan band tiup.

Dengan seniman-seniman berbakat ini, kegiatan kota mempromosikan musiknya baik secara nasional maupun internasional melalui acara-acara seperti Kongres Musik Indonesia, Simposium Musik Nasional dan Konvensi Musik Internasional Amboina. Festival-festival ini tidak hanya bertujuan untuk merayakan musik, tetapi juga memberikan kesempatan bagi musisi dan komunitas musik untuk mendiskusikan tangga lagu, berkolaborasi, dan berbagi tradisi lokal dan global.

READ  Daftar Hitam CEO Internasional tentang Kekalahan MPLI 2022: 'Tidak Ada Alasan'

Baca: Regulasi Hak Cipta Lindungi Penyanyi dan Musisi: Pemerintah

Hendrik Khairul Moahed | Krona Estonia | UNESCO

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

"Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert."