Jakarta (Antara) – Perenang Indonesia Azzahra Permatahani meyakini partisipasi perempuan di bidang olahraga akan terus meningkat, karena ada beberapa program yang mendorong partisipasi perempuan.
Program-program untuk mendorong partisipasi perempuan ini digagas oleh Women in Sports Committee Komite Olimpiade Indonesia (KOI).
“Saya bangga dan berterima kasih atas inisiatif Women in Sport Committee yang meningkatkan partisipasi perempuan dalam olahraga, tidak hanya sebagai atlet putri tetapi juga sebagai pelatih dan manajemen,” kata Permatahani di situs web KOI di Jakarta, Sabtu.
Permatahani yang pernah berlaga di Olimpiade Tokyo 2020 di nomor 400m gaya ganti perorangan putri menegaskan, dunia olahraga akan memiliki lebih banyak atlet putri.
Sementara itu, Anggota Komite Olahraga Wanita KOI Shelley Slawi menjelaskan bahwa wanita harus saling mendukung untuk meningkatkan perannya di dunia olahraga.
Salwati kemudian berbagi pengalamannya selama masa jabatannya sebagai Anggota Eksekutif Konfederasi Tinju Asia (ASBC) dan bagian dari Dewan Direksi Asosiasi Tinju Amatir Internasional (AIBA).
Berita terkait: Ketabahan mental di balik kemenangan tim basket putri di Jawa Timur
“Saya di IBF yang semua anggotanya laki-laki. Inilah tantangannya, dimana saya sebagai perempuan bisa dan berkembang di cabang olahraga ini hingga akhirnya saya menjadi anggota Dewan Direksi IBF,” tegasnya. .
Namun, Slawi percaya bahwa masalah muncul ketika satu orang iri dengan kesuksesan orang lain. Karenanya, inilah yang ingin Anda taklukkan. “Kita harus jujur. Kita harus memimpin dan membantu sesama perempuan,” tambahnya.
Selwati menyoroti tekadnya untuk melihat Indonesia maju, khususnya bagi perempuan Indonesia.
“Merah Putih harus berkibar di sana, dan itu dimulai dari kita. Kita semua bisa membuat sesuatu,” tegasnya.
Menurut Selwati, Women in Sports Committee terbuka untuk semua perempuan yang ingin mengasah kemampuannya. Ia juga meminta wanita yang ingin mengejar karir di bidang olahraga untuk memberikan masukan dan menghubungi UNHCR jika mereka mencari pelatihan.
Berita terkait: Kemenkes dorong akses yang lebih baik ke layanan kesehatan bagi perempuan
“Ninja budaya pop. Penggemar media sosial. Tipikal pemecah masalah. Praktisi kopi. Banyak yang jatuh hati. Penggemar perjalanan.”