KabarTotabuan.com

Memperbarui berita utama dari sumber Indonesia dan global

Indonesia menolak tawaran untuk mengirim 10.000 jemaah haji lagi tahun ini
Top News

Indonesia menolak tawaran untuk mengirim 10.000 jemaah haji lagi tahun ini

JAKARTA, 2 Juli (Jakarta Post/ANN): Pemerintah telah menolak tawaran otoritas Arab Saudi untuk mengirim 10.000 WNI tambahan haji tahun ini, dengan alasan keterbatasan waktu.

Menyusul pelonggaran pembatasan Covid-19, pemerintah mengumumkan awal tahun ini bahwa Indonesia akan mengirim sekitar 100.000 jemaah haji, setelah dua tahun pembatasan kesehatan dan pergerakan yang melarang jemaah haji melakukannya.

Gelombang pertama orang Indonesia, beberapa ribu jemaah haji dari Jawa Tengah, Jawa Timur, Jakarta dan Jawa Barat, tiba di Arab Saudi bulan lalu, dengan ribuan lainnya menyusul hingga 3 Juli.

Tetapi sekitar 220.000 orang Indonesia ditetapkan untuk melakukan haji pada tahun 2020 sebelum rencana tahunan pemerintah dibatalkan di tengah penangguhan sebelumnya oleh Arab Saudi, kurang dari setengah dari apa yang biasanya diterima Indonesia – negara mayoritas Muslim terbesar di dunia. Haji bagi jemaah internasional karena pandemi

Direktur Jenderal Haji dan Umrah Kementerian Agama, Hilman Latif, mengatakan dalam siaran pers pertengahan minggu bahwa pemerintah telah memilih untuk menolak meskipun ada undangan untuk mengirim 10.000 jemaah lagi.

Hillman mengatakan Kementerian Agama mengirim seorang pejabat ke Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi untuk memberi tahu mereka tentang keputusan Indonesia untuk tidak mengirim lagi jemaah karena keterbatasan waktu.

“Mereka memahami kondisi dan sistem yang berlaku di Indonesia [Indonesia’s] Sistem jatah, nomor urut dan lain-lain [provisions]. Jamaah haji harus dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku,” kata Hillman.

Hillman mengatakan, sejak Indonesia menerima surat undangan pada 21 Juni dan batas waktu permohonan visa berakhir pada 29 Juni, pemerintah tidak bisa memperpanjang batas waktu 3 Juli untuk menerbangkan jemaah haji terakhir.

Selain itu, Hillman mengatakan, pemerintah harus mengadakan pertemuan dengan Komite VIII DPR yang membidangi urusan sosial untuk menentukan alokasi tambahan dan rencana keuangannya.

READ  Tim Youth Venture berangkat ke Indonesia

Menindaklanjuti hasil rapat, presiden dan menteri harus mengeluarkan perintah penambahan kuota.

Pemerintah harus memverifikasi data dan dokumen calon jemaah haji, sekaligus memberikan waktu yang cukup bagi jemaah haji untuk membayar biaya haji, yang telah ditetapkan kurang dari Rp 39 juta (US$ 2.604,31) per jemaah. Untuk 100.000 jamaah pertama.

Indonesia mampu mengirim tambahan 10.000 jemaah haji untuk musim haji 2019.

“Mudah-mudahan kuota tambahan ini bisa kita gunakan di musim haji mendatang, semakin banyak semakin baik. [quota for Indonesian pilgrims]. Namun, kami harus memastikan sejak awal bahwa ada cukup waktu untuk persiapan,” katanya.

Hingga Rabu, 78.339 WNI sudah memulai ibadah haji ke Arab Saudi. Haji adalah salah satu dari lima rukun Islam dan melakukannya setidaknya sekali adalah wajib bagi semua Muslim yang mampu secara fisik dan finansial.

Bagi banyak Muslim Indonesia, haji adalah acara sekali seumur hidup, dan mereka bisa menunggu hingga 20 tahun karena cara Arab Saudi mengatur kuotanya.

Otoritas Saudi mewajibkan semua jemaah haji Indonesia untuk divaksinasi lengkap dan menunjukkan tes reaksi berantai polimerase negatif (PCR), yang diambil tiga hari sebelum keberangkatan mereka.

Selain itu, Kementerian Kesehatan RI telah melakukan tindakan pencegahan sendiri, termasuk memproduksi total 3.000 jam tangan elektronik yang dapat memantau kesehatan pemakainya.

Kementerian telah mendirikan beberapa klinik kesehatan di Jeddah, Makkah dan Madinah untuk para peziarahnya. Meski demikian, hingga Senin 14 orang Indonesia telah meninggal selama haji mereka dan 87 lainnya jatuh sakit. – Jakarta Post/ANN

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

"Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert."