Jakarta (Antara) – Pada 9 September 2022, masyarakat Indonesia merayakan Hari Olahraga Nasional (Haornas) ke-39 yang mengusung tema “Menghasilkan Juara Bersama”, sesuai dengan semangat grand design Olahraga Nasional (DBON).
Hari ini telah diperingati selama bertahun-tahun, dengan tema yang berbeda-beda, tetapi semuanya memiliki maksud dan tujuan yang sama: mengembangkan semangat kebangsaan di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Hari ini sebagai pengingat akan pentingnya olahraga sebagai fondasi karakter bangsa.
Hal ini terutama tercermin dalam tema Hari Olahraga Nasional lima tahun terakhir. Perayaan HUT ke-34 Haornas tahun 2017 ini mengambil tema “Olahraga menyatukan kita”.
Sementara itu, tema Haornas yang ke-35 tahun 2018 adalah “Ayo Berolahraga, Maju Indonesia” dan untuk tahun depan adalah “Ayo Berolahraga, Dimanapun, Kapanpun”.
Mulai tahun 2020, topiknya mulai fokus pada peningkatan prestasi olahraga di Indonesia. Dengan demikian, tema sesi ke tiga puluh tujuh Hornas adalah “Sport science, sport tourism and the sport industry”.
Saat itu, Presiden Joko Widodo meminta Menteri Pemuda dan Olahraga Zinedine Amali untuk mendesain ulang sistem pembinaan atlet secara besar-besaran dari tingkat daerah hingga pusat.
Hal ini terwujud pada tahun 2021 dan bertepatan dengan peringatan 38 Haornas. Kementerian Pemuda dan Olahraga juga telah merilis pedoman olahraga yang disebut DBON.
Dengan demikian, tema Haornas tahun 2021 adalah “Tekad Besar Olahraga Nasional Menuju Indonesia Maju”.
Sejak itu, menteri dan pemangku kepentingan lainnya terus menerapkan DBON sebagai cara untuk mengubah paradigma olahraga Indonesia.
Berita terkait: VP Amin mendorong latihan harian untuk mencapai tujuan DBON
Berita terkait: Jokowi Minta Konsistensi Menpora Implementasi DBON
Kami menghasilkan pahlawan bersama
Tema Hari Olahraga Nasional tahun ini, “Memproduksi Juara Bersama” merupakan bagian dari implementasi DBON.
Hal ini dimaksudkan untuk mencerminkan potensi besar Indonesia untuk menghasilkan juara jika semua pihak bersatu untuk memajukan olahraga nasional.
Olahraga nasional tidak dapat dikembangkan pada tingkat individu. Untuk itu diperlukan kerjasama, kerjasama dan sinergi dari semua pihak.
Menurut DBON, 17 kementerian atau lembaga Indonesia, 34 provinsi, dan 517 kota atau daerah harus bersinergi untuk menghasilkan atlet tangguh yang mampu memperkuat bangsa di kancah dunia.
Keberadaan DBON tersebut tertuang dalam Perpres 86 Tahun 2022 yang diperkuat dengan dukungan banyak pihak.
dengan demikian, Saatnya Indonesia kembali menghasilkan juara. Keinginan untuk menjadi negara maju memerlukan peningkatan prestasi olahraga. Olahraga juga merupakan simbol dari sumber daya manusia negara.
DBON juga harus dibarengi dengan implementasi yang konsisten.
Ini adalah tugas besar yang harus melibatkan semua lapisan masyarakat, bukan hanya pemerintah pusat. Biasanya bakat-bakat muda muncul dari daerah. Dengan demikian, setiap orang harus bekerja sama dalam kemajuan olahraga Indonesia.
Hari Olahraga Nasional 2022 menjadi momentum untuk mencetak atlet-atlet potensial melalui DBON.
Untuk mencapai hal tersebut, pemerintah telah meluncurkan beberapa program baru untuk mengidentifikasi atlet potensial yang dapat dipersiapkan untuk bersaing di tingkat Olimpiade.
Para atlet akan terus dibimbing dari hulu hingga hilir, mulai dari memulai eksplorasi bakat hingga menjadi juara Olimpiade.
Dengan demikian, DBON bukan sekedar konsep, melainkan program yang direalisasikan.
Berbagai bentuk dukungan menjadi cara untuk mencapai tujuan bersama memajukan olahraga di Indonesia. Sekarang tinggal menyatukan pola pikir menuju orientasi olahraga.
DBON .Eksekusi
DBON memberikan pedoman bagi pengembangan olahraga nasional. Berbagai aspek program dipertimbangkan, termasuk penyebaran atlet ke berbagai acara.
Olimpiade diidentifikasi sebagai tujuan utama pencapaian di bawah program, sedangkan Asian Games dan Marine Games diubah menjadi tujuan menengah.
di DBON Implementasi telah diperluas atas dasar ini. Misalnya, pada SEA Games 2021 di Vietnam, kementerian menerapkan seleksi ketat untuk penempatan cabang olahraga.
Meski mengirimkan tim yang lebih kecil dibandingkan tim yang berlaga di SEA Games 2019 di Filipina, Indonesia berhasil merebut tiga besar, dengan total 69 medali emas, 92 perak, dan 81 perunggu.
Ini adalah salah satu contoh konkrit dari paradigma baru DBON.
Contoh lainnya adalah rekrutmen atlet ke perguruan tinggi, seperti Universitas Negeri Surabaya (UNESA) dan Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
Pengembangan olahraga ke arah yang terbaik membutuhkan proses yang tidak bisa dilakukan secara instan. Produksi prestasi olahraga memerlukan perencanaan jangka panjang dan arahan yang sistematis dan berkesinambungan dengan bantuan unsur-unsur lain.
Indonesia tidak bisa lagi meraih prestasi secara kebetulan, ia perlu mengklaimnya dengan sengaja. Oleh karena itu, segala sesuatu yang berkaitan dengan pedoman pencapaian harus memiliki acuan dan ukuran yang jelas dan dapat disesuaikan dengan keadaan yang berbeda.
DBON merupakan langkah nyata untuk mewujudkan pengelolaan ekosistem olahraga modern. Merupakan rancangan terpadu dengan visi besar untuk mewujudkan Indonesia yang berkarakter unggul dan berprestasi kelas dunia.
Meski DBON sudah disusun, jalan untuk menjadi olahraga nasional masih sangat panjang. Dibutuhkan komitmen dan konsistensi kolektif untuk mencapai tujuan mulia menghasilkan olahraga juara.
Berita terkait: Kementerian menargetkan 70% partisipasi siswa dalam olahraga
Berita terkait: Jalan panjang menuju kejayaan olahraga