KabarTotabuan.com

Memperbarui berita utama dari sumber Indonesia dan global

Departemen Pariwisata Indonesia;  Jalan panjang menuju pemulihan penuh
Top News

Departemen Pariwisata Indonesia; Jalan panjang menuju pemulihan penuh

Antara 2010 dan 2015 sektor pariwisata menempati peringkat keempat atau kelima terbesar sumber pendapatan devisa. Selama tahun-tahun itu (1) minyak dan gas, (2) batu bara, (3) minyak sawit, (4) karet olahan – semua sumber daya alam – dan (5) pariwisata yang mendatangkan lebih banyak mata uang asing (kebanyakan dolar AS) membuat Asia Tenggara ekonomi terbesar (dan mulai tahun 2013 sektor pariwisata akan menyusul karet olahan dan karenanya menempati posisi keempat).

Menurut Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia, pada tahun 2018 sektor pariwisata telah menjadi penghasil devisa terbesar kedua dalam perekonomian Indonesia (setelah kelapa sawit), dengan perolehan US$19,29 miliar. Sayangnya, lonjakan pariwisata berhenti di situ karena 2018 merupakan tahun terakhir Indonesia tidak merasakan dampak krisis COVID-19 (karena epidemi dimulai di China pada kuartal terakhir 2019, yang mengurangi kedatangan turis asing dari China.)

Cara lain untuk melihat semakin pentingnya sektor pariwisata terhadap perekonomian secara keseluruhan adalah dengan melihat kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Tabel di bawah ini menunjukkan bahwa sektor pariwisata menyumbang 4,1 persen dari PDB pada tahun 2017, tetapi pangsanya meningkat menjadi 4,7 persen pada tahun 2019. Namun, setelah 2019, kami melihat penurunan signifikan dalam kontribusi pariwisata terhadap PDB. Ini masuk akal mengingat penurunan kedatangan pengunjung asing yang belum pernah terjadi sebelumnya di tengah pembatasan sosial dan bisnis besar-besaran dan laporan berita yang mengkhawatirkan di media arus utama (membuat orang lebih takut untuk bepergian).

[…]

Ini adalah bagian dari pengantar. Teks lengkapnya tersedia dalam laporan Oktober 2022 kami (laporan elektronik; PDF dalam bahasa Inggris). Laporan ini dapat dipesan dengan mengirimkan email ke [email protected] atau dengan mengirim pesan ke +62.882.9875.1125 (termasuk WhatsApp).

READ  Papua Nugini akan menjalin hubungan yang lebih erat dengan Indonesia

Berikut tampilan di dalam laporan!

Membahas

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

"Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert."