Kami ingin para kepala negara (menghadiri KTT) merasa aman dan nyaman
JAKARTA (ANTARA) – Tentara Nasional Indonesia (DNI) telah mengembangkan kerja sama intelijen untuk pertukaran informasi dengan negara lain menjelang KTT G20, menurut Panglima DNI Jenderal Antika Perkasa.
Hal itu disampaikannya dalam konferensi pers #G20Updates yang diakses di kanal YouTube Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kamis.
Ia mengatakan, ada baiknya Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI bekerja sama dengan badan intelijen militer negara lain untuk memastikan kelancaran pelaksanaan KTT.
“Tujuannya apa? Deteksi dini (potensi ancaman). Informasi intelijen terkait rencana kegiatan (KTT G20) di Bali mungkin dari negara peserta,” jelasnya.
Ia menginformasikan bahwa kerja sama ini telah dilakukan selama tiga bulan.
Panglima TNI berharap kerjasama ini dapat melengkapi informasi dan data badan intelijen.
Bentuk kerja sama lain untuk memperkuat keamanan adalah memfasilitasi kepala pasukan keamanan negara lain.
“Demikian pula ketika presiden (Joko Widodo) mengunjungi negara lain, biasanya kami (pasukan keamanan presiden) akan bekerja sama dengan negara tuan rumah (untuk memastikan keamanan presiden). Dalam hal ini (pada KTT G20 2022) , masing-masing negara akan membawa tim keamanannya,” jelasnya.
Partainya telah berhubungan dengan pasukan keamanan dari AS dan China atas masalah ini.
“Kami berusaha mengakomodir (pasukan keamanan asing). Kami ingin para kepala negara merasa aman dan nyaman (menghadiri KTT),” kata Perkasa.
Sebagai ketua Kepresidenan G20, Indonesia akan menjadi tuan rumah KTT di Bali pada 15-16 November 2022, dengan tema “Bersama kita akan pulih, kita akan pulih lebih kuat.”
G20 adalah forum global yang terdiri dari 19 negara dan Uni Eropa, yang menyumbang 80 persen dari produk domestik bruto (PDB) global dan 75 persen dari perdagangan internasional.
Berita Terkait: Panglima TNI siapkan 18.030 personel gabungan untuk mengamankan KTT G20
Berita Terkait: Militer Indonesia akan kerahkan drone untuk mengamankan dan memantau KTT G20
Berita Terkait: KTT G20: TNI, BSSN akan berkolaborasi untuk meningkatkan keamanan siber
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”