KabarTotabuan.com

Memperbarui berita utama dari sumber Indonesia dan global

Panitia Pertandingan Sepak Bola Kanjuruhan Mematikan Desak Tidak Ada Gas Air Mata: Pengacara
sport

Panitia Pertandingan Sepak Bola Kanjuruhan Mematikan Desak Tidak Ada Gas Air Mata: Pengacara

TEMPO.CODan Jakarta – Menurut Tawfiq Hedayat, Abdel Haris, pengacara ketua panitia pelaksana pertandingan sepak bola di Arima, Jumat, membela kliennya tidak bersalah dalam penyelidikan terhadap Kanjurohan Bencana yang menewaskan 135 orang. Hedayat mengatakan Haris telah meminta polisi untuk tidak menggunakan gas air mata untuk menjaga keamanan stadion sebelum pertandingan.

Taufik mengatakan kliennya menerapkan aturan keamanan dan keselamatan yang dikeluarkan oleh regulator sepakbola Indonesia PSSI saat pertandingan naas antara Arima FC melawan Persibaya Surabaya, Sabtu 1 Oktober.

Dia menegaskan permintaan Abdul Haris datang setelah insiden pada 2018. “Karena terjadi sekali pada 2018 dan merenggut nyawa satu orang, tetapi di Kanjuruhan jumlahnya lebih dari 200,” kata Tawfeek. Kecepatan Pada 28 Oktober.

Tawfiq menyatakan, Abdel Haris menyerah pada gugatan hukum yang terjadi di perusahaannya. Ia menjelaskan, dari sisi hukum, tanggung jawab atas tragedi Kanjuruhan ada di tangan Kapolres Malang Ferli Hidayat yang kini telah dicopot dari jabatannya.

“[He is accepting his fate] Karena tanggung jawab moral, dia siap untuk mengambil apa pun yang ada dalam hukum untuk kepentingannya sendiri. Padahal, secara hukum Panitia Pelaksana tidak dapat dijerat dengan tindak pidana. bertanggung jawab [football match’s] “Keamanan ada di tangan Kapolres,” tambahnya.

Hamdan Chauli El Din Ismail

klik disini Untuk mendapatkan update berita terbaru dari Tempo di Google News

READ  Mimpi Buruk Bulutangkis di Indonesia - Asia News Network Asia News Network

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

"Ninja budaya pop. Penggemar media sosial. Tipikal pemecah masalah. Praktisi kopi. Banyak yang jatuh hati. Penggemar perjalanan."