Komisi Hak Asasi Manusia Indonesia menguraikan dalam sebuah laporan tentang insiden yang dirilis pada hari Rabu. Dia menyatakan bahwa penggunaan gas air mata oleh polisi Indonesia adalah penyebab utama kematian sepak bola Sebuah penyerbuan di sebuah stadion di Jawa Timur bulan lalu.
Menurut anggota komisi dari Komnas HAM, 135 orang tewas terinjak-injak. Penyebab utama kematian sebagian besar mati lemas, setelah pertandingan dimainkan di Stadion Kanjuruhan pada 1 Oktober.
Apa penyebab terjadinya penyerbuan di stadion sepak bola Indonesia?
Berita yang menjadi berita utama awal pekan ini sebagian besar seputar desak-desakan terbaru yang terjadi di Indonesia. Ternyata lebih dari 130 tewas ditemukan, banyak dari mereka masih terluka.
Ini adalah salah satu kecelakaan olahraga paling mengerikan dalam sejarah modern. Itu adalah salah satu bencana paling tragis di stadion, yang terjadi pada 1 Oktober di Stadion Kanjuruhan di Jawa Timur, Indonesia.
Penyebab utama kecelakaan maut tersebut adalah penggunaan gas air mata. Ada spekulasi bahwa petugas polisi pasti tidak mengetahui larangan gas air mata. Mereka menembakkan gas “berlebihan”, dan petugas sangat biadab dengan massa.
Sedikitnya 174 orang tewas dan 180 luka-luka dalam penyerbuan dan kerusuhan di pertandingan sepak bola di Kairo #Indonesia. FIFA telah meminta laporan tentang insiden tersebut dari Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). #emosi pic.twitter.com/sBMb6Ceova
– TheCivilEyes (@TheCivilEyes) 2 Oktober 2022
Semua otoritas olahraga di seluruh dunia harus tahu bahwa penggunaan tindakan pengendalian massa dilarang di stadion FIFA.
Komisi juga mengerahkan tim yang berbeda untuk mempelajari konsekuensi dari senyawa kimia yang digunakan oleh petugas polisi.
Video kerusuhan sepak bola di Indonesia
Ini akan menjadi salah satu bencana olahraga paling menyentuh dan paling mengerikan dalam sejarah sepak bola. Wajah-wajah kekacauan, ketakutan, dan tangisan terlihat dalam video tersebut.
Menteri Koordinator Keamanan Mahfouz Dia berkata, “Tim terpisah masih menyelidiki toksisitas senyawa kimia yang digunakan, tetapi apa pun hasilnya, itu tidak dapat mengurangi kesimpulan bahwa [number of] Kematian terutama disebabkan oleh gas air mata.”
Selanjutnya, tambahnya, “Tim pencari fakta menemukan bahwa polisi yang bertugas tidak mengetahui larangan gas air mata, yang dikatakan ditembakkan ‘tanpa pandang bulu’, dan bahwa petugas menggunakan tindakan ‘berlebihan’.”
Kabarnya, otoritas dan penyelenggara pertandingan, PT Liga Indonesia Baru, menuai banyak kritik. Penguasa yang berkuasa tidak berhasil mengendalikan situasi. Mereka memiliki sikap ceroboh dan negatif terhadap bencana.
Apa yang akan terjadi dengan Stadion Kanjuruhan di Indonesia?
Ada beberapa pertanyaan yang diajukan tentang insiden itu dan banyak kritik dari pihak berwenang Indonesia.
Polisi dan tentara, setelah banyak penyelidikan dan penelitian, telah mendakwa enam orang termasuk tiga petugas polisi dalam insiden penyerbuan.
BREAKING: Sedikitnya 127 orang tewas dalam kerusuhan usai pertandingan sepak bola di Indonesia, lapor Sky News. 180 orang lainnya dibawa ke rumah sakit. https://t.co/0NtXqhb2sY pic.twitter.com/APOu792HQG
– Bloomberg (bisnis) 2 Oktober 2022
PSSI memiliki kesepakatan dengan badan sepak bola, FIFA untuk mengontrol olahraga. Satuan tugas organisasi telah dikerahkan untuk meningkatkan keamanan dan tindakan pengendalian massa.
Presiden Indonesia sebelumnya menjelaskan bahwa tidak ada sanksi dari FIFA untuk otoritas atau stadion setelah bencana.
Namun, ada komite yang dibentuk oleh FIFA yang akan memutuskan dan merumuskan keputusan Piala Dunia U-20 FIFA yang dijadwalkan berlangsung di Indonesia tahun depan.