Kantor Berita Emirates – Devisa industri kelapa sawit Indonesia capai US$39,28 miliar pada 2022
JAKARTA, 5 Maret 2023 (WAM) – Industri kelapa sawit dan produk turunannya masih akan menjadi penopang utama perekonomian nasional, kata Wakil Presiden Maruf Amin.
“Saya yakin ke depan industri sawit masih menjadi pilar penting perekonomian nasional,” kata Amin di Istana Wakil Presiden, seperti dikutip Kantor Berita Indonesia (ANTARA).
Hal itu disampaikan Wakil Presiden pada pembukaan Rapat Kerja Nasional Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) ke-11 yang dihadiri Menteri Pertanian Syarul Yassin Limpo dan Presiden GAPKI Joko Subriono.
Saat ini, industri kelapa sawit merupakan salah satu tulang punggung perekonomian nasional, tegas Wapres.
Pada 2022, devisa industri sawit diperkirakan mencapai US$ 39,28 miliar, membuat angka tersebut sangat tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
“Kelapa sawit adalah anugerah Tuhan Yang Maha Esa untuk Indonesia, yang sangat kami syukuri,” kata Wapres.
Ia menjelaskan, kondisi iklim dan tanah Indonesia memungkinkan sawit tumbuh dengan subur, sehingga pada akhirnya memberikan kontribusi positif bagi perekonomian nasional.
Amin mencatat bahwa industri minyak sawit memenuhi sepertiga dari permintaan minyak nabati dunia.
Dia mencatat permintaan oleic foods atau produk sawit untuk pangan akan mencapai USD 106,16 miliar pada 2035, sedangkan permintaan industri oleokimia mencapai USD 190 miliar.
Dia menekankan perlunya memanfaatkan potensi industri kelapa sawit.
“Industri sawit secara langsung maupun tidak langsung memberikan kesempatan kerja yang luas kepada sekitar 16,2 juta tenaga kerja. Artinya, perkebunan sawit lestari tidak lagi menjadi pilihan seperti yang (telah) terjadi,” tegasnya.
Oleh karena itu, pemerintah terus mengembangkan inisiatif pengelolaan sawit seperti penyusunan Rencana Aksi Nasional Perkebunan Kelapa Sawit Lestari 2019-2024.
“Tujuan kita antara lain capacity building dan capacity building petani; legalisasi status petak; pemanfaatan sawit sebagai energi baru terbarukan; dan mengupayakan diplomasi untuk mencapai perkebunan sawit lestari,” jelas Wapres.