JAKARTA (ANTARA) – Pelajar Palestina dipersilakan melanjutkan pendidikan di pesantren dan universitas di Indonesia, kata Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Saadi.
Ikrar tersebut dibuat selama kunjungan ke kantor Kementerian di sini oleh Mahmoud Al-Habazi, Penasihat Presiden Palestina untuk Urusan Agama dan Hubungan Islam.
“Kami membuka peluang baru di negara kami untuk pelajar Palestina yang ingin melanjutkan pendidikan. Kami memiliki lebih dari 50 perguruan tinggi agama negeri, 650 perguruan tinggi agama swasta dan lebih dari 30 ribu pesantren,” kata Sadi, menurut keterangan yang diterima di sini . Sabtu.
Menyambut kunjungan pejabat Palestina dan Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun, ia berharap agar hubungan kedua negara semakin baik.
“Kami bangsa Indonesia akan terus memperjuangkan kemerdekaan Palestina,” tegas Saadi.
Dia bersikeras bahwa konstitusi Indonesia mewajibkan pemerintah dan rakyat Indonesia untuk mendukung perjuangan Palestina.
“Kami rakyat Indonesia akan terus memberikan dukungan dalam diplomasi dan berbagai bentuk bantuan. Membantu Palestina adalah kewajiban konstitusional yang harus kita patuhi,” tegas Wamenkeu.
Sementara itu, Al-Habbasi menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada pemerintah dan rakyat Indonesia atas dukungan dan bantuan sepenuh hati untuk kemerdekaan Palestina.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada pemerintah dan rakyat Indonesia. Palestina menghormati kebijakan dan dukungan Indonesia terkait isu kemanusiaan di Palestina,” ujar penasihat presiden Palestina tersebut.
Ia juga berharap pemerintah Indonesia terus mengadvokasi isu Palestina melalui diplomasi dan forum internasional.
“Palestina masih diduduki oleh Zionis. Banyak orang Palestina telah ditangkap (oleh Israel), dan banyak yang ditangkap dan diancam,” kata Al-Habbasi.
Berita Terkait: Duta Besar Palestina Bertemu Presiden Jokowi dan Sampaikan Salam Ramadan
Berita terkait: Berkomitmen untuk membantu Palestina menciptakan pekerjaan yang layak: Pemerintah
Berita terkait: Indonesia menawarkan untuk membantu Palestina dengan pelatihan ketenagakerjaan
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”