“Sepuluh perusahaan dari Indonesia telah mengonfirmasi bahwa mereka akan memperkenalkan produk mereka ke pasar Kenya mulai bulan depan. Ini adalah salah satu inisiatif yang kami upayakan untuk meningkatkan jangkauan produk kami untuk pasar lokal,” kata Kusumawardana.
Hanya setahun setelah pembukaan kedutaan Kenya di Jakarta, Indonesia, ada minat baru untuk memperkuat hubungan perdagangan bilateral.
Menurut Menteri Perekonomian, lima dari sepuluh perusahaan dalam daftar tersebut akan didasarkan pada makanan dan minuman, dua obat-obatan, satu pengiriman dan logistik, satu kemasan biodegradable, dan satu tembakau.
Sasa Inti Limited (Makanan dan Rempah), Salim Wazaran Kenya Ltd. (Indomie Kenya), Sido Muncul Tbk Limited (jamu modern), Evogaia Karya Nusantara Limited (kemasan biodegradable), dan Indo Jaya Tobacco Limited (tembakau) adalah beberapa perusahaan yang telah menyatakan partisipasinya.
Perusahaan lain termasuk ABC Indonesia Chairman Ltd. (makanan dan minuman), Indesso Tanzania Ltd. (Insektisida Organik), Bersama Olah Boga Limited (Makanan & Rempah), April Logistics Indonesia Limited (Pengiriman & Logistik), Indospirit Natura Limited (Makanan & Minuman Sehat), Bersama Olah Boga Limited (Makanan & Rempah).
Meski Indonesia dan Kenya sama-sama memproduksi barang yang mirip, ia mengklaim masih banyak ruang kerja sama antar perusahaan di kedua negara.
Bangsa Asia akan berpartisipasi dalam pameran perdagangan, pendidikan dan budaya melalui Expo 2023 (IndoNEX2023), yang akan menampilkan beberapa komoditas ekspor Indonesia, program pendidikan dan pertunjukan budaya.
Selain memberikan kesempatan kepada pelajar dan pemuda Kenya untuk melanjutkan pendidikan tinggi di Indonesia, IndoNEX 2023 ingin meningkatkan ekspor Indonesia sekaligus mempromosikan pertukaran budaya, pemahaman, dan kontak orang-ke-orang.
Kamar Dagang dan Industri Nasional Kenya (KNCCI) dan perusahaan makanan dan rempah-rempah Indonesia Sasa akan bekerja sama untuk mendukung dan bekerja sama dalam kerja sama ini, menurut kedutaan.
Akan ada berbagai peserta pameran di pameran tersebut, dari Usaha Kecil dan Menengah (UKM) hingga eksportir penting Indonesia di sektor makanan, minuman, jamu, pengemasan dan logistik.
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”