Dikirim oleh Ninik Karimi | Kantor berita
Jakarta, Indonesia – Gempa bumi yang kuat dan dangkal mengguncang pulau Sulawesi di Indonesia tepat setelah tengah malam, menyebabkan tanah longsor dan menyebabkan orang meninggalkan rumah mereka di malam hari. Sedikitnya tiga orang tewas dan 24 lainnya luka-luka, tetapi pejabat Indonesia mengatakan mereka masih mengumpulkan informasi dari daerah yang terkena dampak.
Dalam sebuah video yang dirilis oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana, seorang gadis yang terperangkap di bawah reruntuhan rumah berteriak minta tolong dan mengatakan ibunya masih hidup tetapi tidak bisa pergi. “Tolong bantu saya,” kata gadis itu kepada penyelamat, yang menjawab bahwa mereka sangat ingin membantunya.
Tim penyelamat mengatakan dalam video bahwa ekskavator diperlukan untuk menyelamatkan mereka. Gambar lain dalam video tersebut menunjukkan jembatan putus dan rumah hancur bahkan hancur. Stasiun TV melaporkan bahwa gempa bumi menghancurkan sebagian rumah sakit dan pasien dibawa ke tenda darurat di luar.
Video lain menunjukkan seorang ayah menangis putus asa, meminta bantuan orang-orang untuk menyelamatkan anak-anaknya yang terkubur di bawah berton-ton puing dari rumahnya. Dia berteriak dengan panik: “Anak-anak saya ada di sana … terjebak di dalam, tolong bantu.”
Sekitar 2.000 pengungsi telah dievakuasi ke beberapa tempat penampungan sementara. Survei Geologi AS mengatakan gempa berkekuatan 6,2 skala Richter pada Jumat pagi memiliki pusat gempa 22 mil selatan Mamuju di provinsi Sulawesi Barat, pada kedalaman 11 mil.
Sedikitnya 62 rumah, puskesmas dan kantor militer rusak di Mamuju, dan tanah longsor terjadi di tiga lokasi dan menutup jalan utama yang menghubungkan Kabupaten Mamuju dengan Kabupaten Majin, kata Raditya Jati, juru bicara badan bencana. Dia mengatakan badan tersebut masih mengumpulkan data dari daerah yang dilanda gempa.
Pada hari Kamis, gempa berkekuatan 5,9 derajat di bawah permukaan laut melanda daerah yang sama, merusak banyak rumah tetapi tidak menimbulkan korban jiwa.
Indonesia, negara kepulauan yang luas dengan 260 juta penduduk, sering dilanda gempa bumi, letusan gunung berapi, dan tsunami karena lokasinya di “Cincin Api”, busur gunung berapi dan garis patahan di cekungan Pasifik.