Indonesia AirAsia telah meluncurkan penerbangan perdananya di rute Jakarta-Perth, menjadi satu-satunya maskapai penerbangan yang menawarkan penerbangan langsung antara kedua kota tersebut pasca pandemi. Rute baru, didukung oleh Pemerintah Australia Barat dan Bandara Perth, awalnya akan beroperasi empat kali seminggu, menawarkan 1.400 kursi penonton setiap minggu.
Permintaan perjalanan antara Indonesia dan Australia tinggi karena daya tarik kedua destinasi tersebut untuk waktu penerbangan yang nyaman dan berbagai aktivitas termasuk berbelanja, bersantap, berpetualang, pantai, dan pendidikan.
Kepala Urusan dan Kebijakan Indonesia AirAsia Indonesia, Eddy Krismeidi Sumavilaka, mengungkapkan kegembiraannya tentang rute baru tersebut dan melaporkan tingkat hunian yang positif untuk penerbangan perdana tersebut. Maskapai ini mengharapkan rute Jakarta-Perth menjadi populer di kalangan wisatawan rekreasi dan orang Indonesia yang mengunjungi Perth untuk bisnis, liburan, pendidikan, dan mengunjungi teman dan keluarga. Rute tersebut juga memberikan kesempatan bagi warga Australia untuk menjelajahi destinasi wisata populer di Indonesia. Dengan dukungan dari Tourism Western Australia dan Bandara Perth, maskapai mengharapkan permintaan yang kuat untuk jalur baru ini.
Menteri Pariwisata Australia Barat Hon. Roger Cook MLA menyoroti pentingnya penerbangan Jakarta-Perth dalam mempererat hubungan kedua destinasi dan meningkatkan reputasi Australia Barat sebagai pintu gerbang. Penjabat CEO Bandara Perth Kate Holsgrove menekankan layanan baru ini berdampak positif pada sektor bisnis, pelajar dan pariwisata Australia Barat, dan potensi untuk menarik lebih banyak pengunjung dan pelajar dari Jakarta.
Listiana Operananda, Konsul Jenderal Republik Indonesia di Perth, menyatakan dukungannya untuk rute baru tersebut dan mendorong warga Australia Barat untuk menjelajahi Indonesia dan sebaliknya, mencatat potensi untuk eksplorasi lebih lanjut karena kesamaan dan waktu penerbangan yang singkat antara Jakarta dan Perth. .
Penerbangan antara Jakarta dan Perth dioperasikan oleh pesawat Airbus A320 berkapasitas 180 kursi. Durasi penerbangan kurang lebih 4,5 jam, dan frekuensinya empat kali seminggu.
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”