Indonesia berupaya menyelesaikan kantor administrasi utama di ibu kota pada pertengahan 2024, termasuk istana presiden dan gedung kementerian utama, dengan tidak kurang dari 16.000 pegawai sipil, militer, dan polisi dijadwalkan pindah ke sana tahun depan.
Seorang anggota parlemen senior mengatakan pada hari Jumat bahwa komite anggaran parlemen Indonesia telah menyetujui tambahan 1,01 miliar dolar AS untuk mempercepat pembangunan ibu kota baru, Nusantara.
Said Abdullah, ketua panitia, mengatakan tambahan $15 triliun akan dialokasikan untuk konstruksi tahun ini, selain $1,48 miliar yang sebelumnya dialokasikan untuk pembangunan Nusantara di pulau Kalimantan pada tahun 2023.
“Jadi, Juni (2024) presiden bisa tinggal di sana,” katanya dalam rapat dengar pendapat dengan para menteri senior pemerintah.
Indonesia berupaya menyelesaikan kantor administrasi utama di ibu kota pada pertengahan 2024, termasuk istana presiden dan gedung kementerian utama, karena tidak kurang dari 16.000 pegawai sipil, militer, dan polisi dijadwalkan pindah ke sana tahun depan.
Presiden Joko Widodo telah berjanji bahwa hanya 20 persen dari total biaya proyek sebesar $32 miliar yang akan berasal dari kantong pemerintah dan sisanya dari sektor swasta.
Namun, tidak ada satu pun kesepakatan investasi yang ditandatangani karena investor mengkhawatirkan kelangsungan dan kelangsungan proyek meskipun ada insentif yang ditawarkan oleh pemerintah. Indonesia akan mengadakan pemilu pada Februari 2024 di mana presiden baru harus dipilih.
Rabu lalu, Jokowi, begitu sapaan akrabnya, menawarkan modal kepada investor global di Singapura dan berjanji kepada publik bahwa investasi apa pun akan memiliki pengembalian yang tinggi. Jokowi mengakhiri masa jabatan kedua dan terakhirnya tahun depan.