(Bloomberg) — Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto, yang mengumumkan rencana untuk mencalonkan diri sebagai presiden untuk ketiga kalinya, mendapatkan momentum setelah tujuh bulan pemungutan suara, menurut jajak pendapat terbaru.
Paling Banyak Dibaca dari Bloomberg
Mantan Panglima Kopassus yang kalah dalam pemilu Joko Widodo menduduki puncak jajak pendapat Lingkaran Survei Indonesia yang dirilis pada 10 Juli dengan rating persetujuan 34,3%. Ini lebih tinggi dari 33,9% dalam jajak pendapat bulan Mei ketika pertama kali melampaui Gubernur Jawa Tengah Jangar Pranovo.
Survei terbaru menunjukkan Prabowo, 71, mendapatkan momentum menjelang pemilihan presiden 14 Februari setelah membuntuti popularitas Jangar lebih dari setahun. Ganjar, calon dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, tetap di posisi kedua dengan 32,7% diikuti oleh mantan Gubernur Jakarta Anees Baswedan.
Prabowo menduduki puncak survei sebagai hasil dari operasi rebranding tahun lalu; Niki Fahrizal, seorang peneliti di Pusat Kajian Strategis dan Internasional yang berbasis di Jakarta, mengatakan: “Salah satunya menyasar kaum milenial.”
“Strategi menempel Jokowi untuk memanfaatkan popularitas dan kesuksesannya juga membuahkan hasil,” kata Fahrzal. Masa jabatan presiden kedua dan terakhir Jokowi akan berakhir pada Oktober 2024.
Saat demam pemilu memanas di Indonesia, investor mengamati dengan seksama apakah pemerintahan yang akan datang akan melanjutkan atau membalikkan kebijakan utama Jokowi termasuk penciptaan modal baru senilai $34 miliar dan dorongan untuk memanfaatkan sumber daya darat untuk mengubah Indonesia menjadi negara berpenghasilan tinggi pada tahun 2045.
Menurut laporan Bloomberg pada bulan Juni, Jokowi memposisikan dirinya sebagai perantara kekuasaan di Indonesia selama beberapa dekade mendatang. Dengan popularitasnya yang tinggi setiap saat, dukungan petahana akan menjadi yang terpenting. Lingkaran dalam presiden, yang terlibat dalam pemilihan Ghanjar sebagai kandidat partai yang berkuasa, membahas kemungkinan dia mendukung menteri pertahanannya jika Ghanjar mundur sebelum pemilu Februari.
Dalam sebulan terakhir, Jokowi dan Prabowo setidaknya telah bertemu sebanyak tiga kali. Pada pertemuan makan siang pada 18 Juni, Jokowi mengatakan kepada media lokal bahwa mereka membahas masalah politik. “Presiden bertanya tentang rencana masa depan saya,” kata Prabowo, mantan menantu diktator Suharto, setelah pertemuan 26 Juni di istana presiden. Tak satu pun dari mereka mengomentari pertemuan 10 Juli itu.
Lingkaran Survei melakukan survei terbaru terhadap 1.200 responden secara nasional antara 30 Mei dan 12 Juni.
Paling Banyak Dibaca dari Bloomberg Businessweek
© 2023 Bloomberg LP
“Ninja budaya pop. Penggemar media sosial. Tipikal pemecah masalah. Praktisi kopi. Banyak yang jatuh hati. Penggemar perjalanan.”