KabarTotabuan.com

Memperbarui berita utama dari sumber Indonesia dan global

Indonesia muncul sebagai pasar konten terbesar di Asia Tenggara, didorong oleh pertumbuhan online yang kuat – studi
entertainment

Indonesia muncul sebagai pasar konten terbesar di Asia Tenggara, didorong oleh pertumbuhan online yang kuat – studi

Industri video di Indonesia bersiap untuk mengalami pertumbuhan yang signifikan di tahun-tahun mendatang, karena layanan online akan menyalip pangsa pasar televisi tradisional, menurut sebuah studi baru yang dilakukan oleh perusahaan riset Media Partners Asia yang berbasis di Singapura. Studi tersebut memperkirakan bahwa total pendapatan industri video, termasuk TV free-to-air, TV berbayar, dan video online, akan mengalami tingkat pertumbuhan gabungan sebesar 8%, mencapai $3,7 miliar pada tahun 2028. Pada saat yang sama, pangsa pasar TV diperkirakan akan menurun dari 56%. % pada tahun 2023 menjadi 48% pada tahun 2028.

Pergeseran ke arah video online didorong oleh konten buatan pengguna, platform video sosial, dan berbagai bentuk video on demand premium, seperti layanan gratis dan berbasis langganan. Pergeseran ini difasilitasi oleh meluasnya penggunaan pola konsumsi seluler dan digital lainnya, yang terbukti lebih efektif dibandingkan siaran broadband, satelit, atau over-the-air tradisional.

Menurut Media Partners Asia, iklan TV akan terus tumbuh dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan sebesar 4,5% selama lima tahun ke depan, dan menguasai 40% pangsa pasar pada tahun 2028. Perusahaan riset tersebut juga memperkirakan bahwa pangsa video online dalam total industri pendapatan akan meningkat. dari 44% pada tahun 2023 menjadi 52% pada tahun 2028. Konten buatan pengguna dan platform video sosial seperti YouTube dan TikTok diperkirakan akan mendorong upaya monetisasi, dengan pendapatan iklan untuk kategori UGC diperkirakan akan tumbuh pada tingkat tahunan gabungan sebesar 12%. tingkat pertumbuhan selama lima tahun ke depan, menyumbang 26% dari total pendapatan industri pada tahun 2028.

Layanan berlangganan video-on-demand (SVOD) juga diperkirakan akan mengalami pertumbuhan yang signifikan, dengan perkiraan CAGR sebesar 11% dari tahun 2023 hingga 2028. Pangsa pasar SVOD di total industri video diperkirakan akan meningkat dari 16% menjadi 19%. selama periode ini. Selain itu, video premium yang didukung iklan (AVOD) diperkirakan akan tumbuh pada tingkat pertumbuhan tahunan gabungan sebesar 16%, meskipun dalam skala yang lebih kecil, dengan pangsa pasar video di Indonesia meningkat dari 5% menjadi 7% pada tahun 2028.

READ  Acara LGBT di Indonesia telah dibatalkan setelah ancaman keamanan

Indonesia saat ini merupakan pasar konten video terbesar di Asia Tenggara, dengan investasi konten mencapai $979 juta pada tahun 2022. Meskipun streaming gratis masih menjadi sektor investasi konten video terbesar, konten video online, khususnya hiburan dan olahraga lokal, mengalami pertumbuhan tercepat. Raksasa streaming seperti Netflix, Amazon, dan Vidio milik SCMA secara aktif berinvestasi dalam konten online, sehingga mendorong pengeluaran di sektor ini. Media Partners Asia memperkirakan investasi dalam industri konten video akan tumbuh sebesar 6% menjadi lebih dari $1 miliar pada tahun 2023.

Meskipun prospek pertumbuhan industri video di Indonesia menjanjikan, perekonomian periklanan negara ini menghadapi tantangan pada paruh pertama tahun 2023. Namun, perekonomian ini diperkirakan akan pulih pada paruh kedua tahun ini. Iklan TV telah menurun selama beberapa tahun terakhir, karena pemirsa terus mengalihkan kebiasaan konsumsi mereka ke platform online. Meskipun TV gratis tetap penting bagi kampanye periklanan massal, potensi pertumbuhannya terbatas, terutama didorong oleh merek konsumen lokal.

Indonesia juga merupakan pasar yang sangat kompetitif untuk layanan streaming, dengan persaingan yang ketat antar platform yang berbeda. Ketersediaan konten lokal berkualitas tinggi, bersama dengan konten populer Korea dan konten lokal tingkat pertama di Amerika Serikat, telah berkontribusi terhadap peningkatan akuisisi dan keterlibatan pengguna. Selain itu, strategi penetapan harga dan pengemasan yang lebih masuk akal secara bertahap akan meningkatkan perekonomian setiap pelanggan.

Namun, pertumbuhan platform video-on-demand gratis seperti YouTube dan TikTok menimbulkan tantangan bagi layanan streaming berbayar. Platform ini mendominasi penayangan seluler dan semakin populer di TV yang terhubung. YouTube tetap menjadi pemimpin pendapatan dalam kategori video-on-demand, meskipun TikTok berkembang pesat dan Netflix memimpin pasar video-on-demand berbasis langganan.

READ  Proyek Film Indonesia Raih Tiga Penghargaan dalam Pendanaan Film Asia Tenggara

Kesimpulannya, industri video di Indonesia berada pada jalur pertumbuhan yang signifikan di tahun-tahun mendatang, dengan layanan online yang melampaui pangsa pasar televisi tradisional. Peralihan ke arah video online didorong oleh konten buatan pengguna, platform video sosial, dan layanan video-on-demand premium. Meskipun iklan televisi terus bertumbuh, pangsa video online dalam total pendapatan industri diperkirakan akan meningkat. Investasi konten online juga berkembang pesat, dengan raksasa streaming seperti Netflix dan Amazon berpartisipasi aktif di pasar. Namun, tantangan masih tetap ada, termasuk menurunnya iklan TV dan persaingan dari platform video-on-demand gratis.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

"Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert."