Gubernur Bali menghimbau generasi muda Indonesia untuk berhenti menonton Upin dan Ipin
Berlangganan ke situs gratis kami berita atau kabel Channel untuk mengikuti berita dan berita terkini.
Upin & Ipin telah mengudara sejak tahun 2007. Selama lebih dari 16 musim, acara ini telah menjadi sumber inspirasi dan hiburan bagi banyak orang, dan memiliki banyak pengikut tidak hanya di sini tetapi juga di Indonesia.
Meski masih disukai banyak orang, Gubernur Bali, Ian Koster, akan terus menjauhkan diri dari pertunjukan tersebut.
Ia mendesak generasi muda Indonesia juga melakukan hal yang sama. Dalam pidatonya baru-baru ini di Kompetisi Esai Film Jayaprana Lyonsari, penguasa Indonesia berbicara tentang pentingnya melestarikan budaya lokal.
Karena Bali kaya akan haknya, Koster merasa bahwa penduduk setempat perlu lebih fokus pada produksi lokal dibandingkan produksi internasional seperti Upin & Ipin. Ia menilai Upin & Ipin kurang jelas dalam aktingnya.
“Kita boleh saja memilih menonton film yang menyampaikan nilai-nilai budaya negara lain, termasuk Upin dan Ipin dari Malaysia. Tapi kita hindari menontonnya karena kurang jelas dalam aktingnya,” kata Koster.
“Adalah bermanfaat bagi kami untuk mendukung produksi yang berakar pada tradisi dan budaya kami.”
Lebih lanjut ia menjelaskan, meski budaya dan media internasional bisa tetap ada, namun budaya lokal Bali harus tetap menjadi yang terdepan di Indonesia.
Oleh karena itu, ia mendorong generasi muda Indonesia untuk mendengarkan acara lokal seperti Jayaprana Layonsari daripada Upin & Ipin.
“Saya mengajak adik-adik sekalian untuk menonton film Jayaprana ini agar dapat memberikan inspirasi bagaimana menjalani hidup yang baik, yang penting bagi kita adalah turut serta dalam membangun dan mengembangkan budaya Bali.
Apa pendapat Anda tentang ini? Setujukah Anda jika budaya internasional atau media merendahkan budaya lokal jika menyangkut daerahnya? Atau apakah dia hanya menyanyikannya?
Bagikan pemikiran Anda dengan kami melalui TRP Facebook, Twitter, Instagramatau benang.
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”