Jakarta (ANTARA) – Otoritas Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan investasi swasta di bidang hiburan di ibu kota baru Indonesia, Nusantara (IKN), mencapai 20 triliun rupiah (1,3 miliar dolar AS).
“Bisnis swasta telah melakukan investasi sebesar Rp20 triliun di bidang hiburan, antara lain hotel, ruang terbuka hijau publik dan lain-lain,” kata Deputi Keuangan dan Investasi OIKN Agung Wikaksono usai menghadiri Asean Investment Forum (AIF) hari kedua di Jakarta, Minggu.
Forum ini merupakan acara sampingan dari KTT Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) ke-43, yang dijadwalkan akan diselenggarakan pada tanggal 5 hingga 7 September di Jakarta, di bawah kepemimpinan Indonesia di ASEAN tahun ini.
Wikaksono mencatat, dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, pemerintah menetapkan IKN akan dikembangkan dengan menggunakan pendanaan dari berbagai sumber.
Rinciannya, pemerintah berencana membangun ibu kota baru dengan menggunakan anggaran negara sebesar Rp90,4 triliun (US$5,9 miliar), dana dari pelaku usaha sebesar Rp123,2 triliun (US$8 miliar), dan dana pelaku usaha sebesar Rp252,5 triliun (US$16,5 miliar). ) dari rencana kemitraan publik-swasta.
Ia mengungkapkan, sebagian besar badan usaha swasta yang didominasi investor lokal telah berinvestasi dalam pengembangan Zona 1A IKN yang meliputi Istana Kepresidenan, beberapa kantor kementerian, dan lain-lain.
“Area 1A merupakan wilayah inti pemerintah pusat. Kami mengalokasikan lahan seluas 6.000 hektare untuk wilayah tersebut,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakannya, pihaknya telah menerima sebanyak 270 letter of Intent dari investor lokal dan asing yang ingin ikut serta dalam pembangunan ibu kota baru di Provinsi Kalimantan Timur.
Ia menambahkan, “Perusahaan Indonesia mewakili lebih dari separuh jumlah tersebut, diikuti oleh negara-negara anggota ASEAN, seperti Singapura dan Malaysia, serta Jepang dan Korea Selatan.”
Ia mengatakan, dua perusahaan asal Malaysia telah mengumumkan komitmennya untuk ikut mengembangkan 20 menara apartemen di IKN, dan saat ini sedang melakukan studi kelayakan.
“Kalau investor dari Singapura, mereka kebanyakan tertarik pada energi terbarukan dan pengelolaan limbah,” tambahnya.
Berita Terkait: Indonesia dan Finlandia bekerja sama untuk menjadikan Nusantara sebagai kota pintar
Berita terkait: Konsep Kota Hutan Hijau IKN menarik investor Kazakh dan Finlandia
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”