KabarTotabuan.com

Memperbarui berita utama dari sumber Indonesia dan global

sport

IDEA mendukung pelarangan impor e-commerce untuk meningkatkan produksi

TEMPO.CO, JakartaAsosiasi E-Commerce Indonesia (gagasan) mendukung rencana pemerintah untuk melarang penjualan barang impor senilai kurang dari US$100 melalui pasar. Ketua asosiasi, Pema Laja, memperkirakan kebijakan ini akan menarik investasi masuk dan mendongkrak industri manufaktur.

“Untuk barang-barang yang tidak tersedia di sini, kita bisa menarik mereka untuk berinvestasi di sini. Ini seperti hilirisasi,” kata Pema kepada surat kabar Tembo di Jakarta Selatan, Jumat, 8 September 2023.

Dengan begitu, barang-barang yang selama ini bergantung pada impor bisa diproduksi secara lokal. Selain itu, masuknya investasi juga akan meningkatkan transfer pengetahuan dan meningkatkan kualitas industri Indonesia.

Larangan penjualan barang impor diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 50 Tahun 2020 tentang Ketentuan Perizinan Berusaha, Periklanan, Pembinaan dan Pengawasan Pelaku Usaha Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PPMSE).

Dalam beleid tersebut, pemerintah mengatur perdagangan yang bersifat social commerce, seperti melarang social commerce bersifat produktif. Social commerce adalah bentuk e-commerce yang melibatkan penjualan produk dan layanan melalui situs media sosial, seperti Instagram Shop, TikTok Shop, dan Facebook Store.

Pemerintah masih mengkaji kebijakan tersebut yang melibatkan sejumlah kementerian dan lembaga. Itu ada di antara mereka Kementerian Perdagangan, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Cominfo), Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Rayani Sanusi Putri

klik disini Untuk mendapatkan update berita terkini dari Tempo di Google News

READ  Menteri menyoroti pentingnya industri olahraga dan pengusaha muda

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

"Ninja budaya pop. Penggemar media sosial. Tipikal pemecah masalah. Praktisi kopi. Banyak yang jatuh hati. Penggemar perjalanan."