JAKARTA (ANTARA) – india berpartisipasi dalam pameran PATA Travel Mart di New Delhi, India, untuk menarik lebih banyak wisatawan dari negara-negara di kawasan Asia-Pasifik, kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaja Uno.
“Keikutsertaan kita pada pameran pariwisata seperti Bata Travel Mart diharapkan dapat meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia,” kata Menkeu dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Diluncurkan oleh Pacific Asia Travel Association (PATA), PATA Travel Mart merupakan pameran pariwisata yang mempromosikan destinasi pariwisata di kawasan Asia-Pasifik dengan mempertemukan penyedia layanan pariwisata dan calon pelanggannya.
Negara-negara di kawasan Asia-Pasifik termasuk penyumbang terbesar jumlah wisatawan mancanegara ke Indonesia.
Hingga Agustus tahun ini, lebih dari 5,3 juta wisatawan dari kawasan Asia-Pasifik telah memilih Indonesia sebagai tujuan wisata mereka.
Deputi Pemasaran Kemenparekraf Ni Madi Ayo Martini menilai pekan raya edisi tahun ini yang digelar pada 4-6 Oktober ini istimewa karena merupakan pekan raya pertama yang digelar secara offline setelah krisis. Pandemi covid-19.
Berita Terkait: Indonesia menjalin kerja sama pariwisata dengan PATA dan UNWTO
“Ini merupakan pameran offline pertama sejak tahun 2019 yang menjadi motor penggerak kami untuk kembali membuktikan kehadiran pariwisata Indonesia di kawasan Asia Pasifik,” tegasnya.
Martini mencatat, pameran bisnis ini memberikan kesempatan kepada pemerintah Indonesia untuk menyoroti daya tarik destinasi wisata di Indonesia.
Ia kemudian menyampaikan harapannya agar perusahaan pariwisata Indonesia yang berpartisipasi dalam acara tersebut, dengan menandatangani kontrak bisnis dengan peserta internasional, dapat memperoleh hasil yang diharapkan.
Pada PATA Travel Mart 2023, Kementerian menggandeng Indonesian Inland Tour Operators Association (IINTOA) untuk peserta dari Indonesia.
Agen perjalanan anggota IINTOA memanfaatkan acara ini untuk mempromosikan beragam penawaran wisata Indonesia, termasuk yang terkait dengan lima destinasi wisata prioritas utama di Indonesia.
Berita Terkait: Presiden Jokowi mengarahkan para menteri untuk membentuk Indonesia Tourism Fund
Berita terkait: Pariwisata berkelanjutan telah menjadi tren pariwisata saat ini: Menteri
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”