Tim Al Jazeera melaporkan secara langsung ketika Menara Palestina yang berada tepat di belakang mereka terkena serangan udara Israel.
Serangan udara Israel di Jalur Gaza yang diblokade menghancurkan sebuah menara di jantung Kota Gaza, tempat terjadinya pertempuran luas antara pejuang Palestina dan tentara Israel yang merenggut ratusan nyawa.
Serangan terhadap Menara Palestina pada hari Sabtu terjadi beberapa jam setelah Hamas, kelompok yang menguasai Jalur Gaza, melancarkan serangan multi-cabang, menembakkan ribuan roket dan mengirim pejuang ke Israel.
Serangan itu terekam langsung di kamera saat koresponden Al Jazeera Youmna Al-Sayed melaporkan dari gedung lain di dekatnya.
Saksikan momen pesawat tempur Israel mengebom Menara Palestina di belakang Youmna Al-Sayed di Al Jazeera saat dia melaporkan langsung dari Gaza ⤵️ pic.twitter.com/dXHVRJiCOC
– Al Jazeera Bahasa Inggris (@AJEnglish) 7 Oktober 2023
“Bangunannya hancur total dan rata dengan tanah,” ujarnya kemudian. “Melihat semua bangunan di sebelahnya, bisa dibayangkan betapa besarnya kerusakan yang terjadi [the vicinity]”.
Belum ada informasi mengenai korban jiwa.
Angkatan Udara Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa jet tempurnya mengebom dua gedung bertingkat di Gaza, mengklaim bahwa di sana terdapat “infrastruktur militer” milik Hamas.
Belum jelas apakah salah satu bangunan yang dirujuk oleh Angkatan Udara adalah Menara Palestina.
Bukan pertama kalinya
Israel memiliki catatan panjang melakukan serangan terhadap gedung-gedung dan menara tempat tinggal yang terletak di Jalur Gaza, salah satu wilayah terpadat di dunia.
Tindakan ini, yang oleh militer Israel disebut sebagai “serangan presisi” yang menargetkan kelompok bersenjata, sering kali terjadi di daerah padat penduduk dan mengakibatkan korban sipil.
Selama konflik 11 hari di Gaza pada tahun 2021, Israel menargetkan empat menara, menghancurkan tiga di antaranya, termasuk satu menara yang menjadi kantor Al Jazeera dan The Associated Press.
Amnesty International, yang berbasis di London, sebelumnya telah menyuarakan keprihatinan mengenai taktik militer Israel, dan menekankan bahwa serangan berulang kali terhadap bangunan tempat tinggal di Gaza menunjukkan pengabaian terhadap kesejahteraan warga sipil Palestina, dan dapat merupakan kejahatan perang atau kejahatan terhadap kemanusiaan.