Jakarta (Vietnam News/ANN): Belanja negara Indonesia pada APBN 2024 akan digunakan untuk mempercepat ekonomi hijau, kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indravati.
Belanja negara pada tahun 2024 bertujuan untuk mempercepat transisi ekonomi hijau, mendukung reformasi birokrasi dan aparatur negara, serta menyelesaikan infrastruktur prioritas, kata Indravati kepada wartawan pada 29 November seraya menambahkan belanja negara pada APBN 2024 meningkat sebesar 8,62%.
Dikatakannya, APBN tahun 2024 berupaya keras untuk memenuhi seluruh program prioritas pembangunan nasional seperti melindungi masyarakat termasuk kelompok rentan, merevitalisasi perekonomian, mendorong transformasi, mengembangkan seluruh pelosok daerah, dan meningkatkan keselamatan dan keamanan.
Menurut Indravati, APBN 2024 disusun dengan asumsi indikator makro yang optimis, namun mewaspadai dinamika perubahan yang cepat.
Asumsi dasar makro APBN 2024 antara lain pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2%, inflasi terkendali sebesar 2,8%, nilai tukar Rp15.000 per dolar AS, dan suku bunga obligasi pemerintah (SBN) 10 tahun 6,7%.
Meski demikian, ia menambahkan asumsi indikator perekonomian pada tahun 2024 masih akan dipengaruhi oleh perkembangan perekonomian global. Pemerintah perlu melakukan harmonisasi APBN dan APBD serta mengantisipasi ketidakpastian sehingga memerlukan auto-adjustment, ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Erlanga Hartardo menilai APBN telah memprioritaskan proyek-proyek untuk mengatasi perubahan iklim dan mendorong tindakan ramah iklim.
Untuk mencapai tujuan ini, pemerintah menerapkan mekanisme pengindeksan anggaran perubahan iklim di tingkat nasional dan daerah yang dapat melacak alokasi anggaran perubahan iklim dan memperbarui data mengenai kegiatan dan hasil. Indonesia melaksanakan program mitigasi perubahan iklim untuk mewujudkan visinya mencapai emisi nol bersih pada tahun 2060. – Berita Vietnam/JST
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”