Tempo.co, Jakarta – Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) pada hari Senin meminta dukungan Jepang untuk mempercepat transisi energi di kawasan Asia Tenggara.
Harapannya untuk mendapatkan dukungan Jepang ia ungkapkan pada pertemuan bisnis yang dihadiri oleh setidaknya 78 CEO perusahaan besar di Jepang, yang diselenggarakan dalam rangka KTT peringatan 50 tahun Persahabatan dan Kerja Sama ASEAN-Jepang di Tokyo, Jepang. Senin, 18 Desember 2023.
Berdasarkan keterangan resmi yang diterima, pertemuan tersebut berbentuk jamuan makan siang dan dipimpin oleh Kamar Dagang Jepang (Keidanren) dan Kamar Dagang dan Industri Jepang.
“Dalam sambutannya, Presiden mengangkat tiga bidang kerja sama ke depan, antara lain dukungan terhadap percepatan transisi energi berupa fasilitasi akses terhadap pembiayaan inovatif dan transfer teknologi,” kata Menteri Luar Negeri Redno Marsudi yang mendampingi Presiden Widodo dalam jumpa pers online. melepaskan. Konferensi demi pertemuan.
Selain itu, Widodo mendorong penguatan rantai pasokan untuk mendukung pengembangan ASEAN sebagai pusat global industri kendaraan listrik.
Ia menyerukan integrasi ekonomi regional melalui Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) dan Kemitraan Ekonomi Komprehensif ASEAN-Jepang serta kelanjutan rencana konkrit Jepang dalam ASEAN Indo-Pacific Forum.
“Peran dunia usaha Jepang dalam mendukung pertumbuhan di kawasan Asia Tenggara sangat strategis melalui investasinya yang berkualitas,” kata Retno.
Usai pertemuan bisnis, Presiden Widodo dan para pemimpin ASEAN lainnya memberikan penghormatan bersama kepada Kaisar Jepang Naruhito.
Presiden RI meyakini dukungan Kaisar Jepang akan memperkuat kemitraan ASEAN-Jepang sebagai mitra yang dapat diandalkan dalam mencapai kawasan yang damai, stabil, dan sejahtera, kata Retno.
Agenda terakhir Presiden Widodo di Tokyo adalah menerima kunjungan kehormatan Ketua Asosiasi Jepang-Indonesia (JAPINDA) sekaligus mantan Perdana Menteri Jepang, Fukuda Yasuo.
Dalam pertemuan tersebut, Widodo menyampaikan harapannya agar Zabinda mendukung peningkatan investasi dan transfer teknologi dari Jepang serta terus mengedepankan kerja sama dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Menurut Marsudi, Presiden juga berharap para pelaku usaha Jepang dapat memanfaatkan berbagai perjanjian baru yang dibuat dalam kerangka Perjanjian Kemitraan Ekonomi Indonesia-Jepang (IJEPA).
Antara lain penghapusan tarif produk olahan ikan Indonesia, perluasan akses perbankan, dan kerja sama melalui MIDEC (Manufacturing Development Industrial Center) baru yang akan membantu mentransformasikan industri Indonesia menjadi basis manufaktur regional, ujarnya.
Setelah tiga hari beraktivitas, Presiden Widodo dijadwalkan pulang dari Tokyo pada Senin malam.
Antara
Seleksi Guru: Jepang dan Indonesia memperkuat hubungan dalam transformasi digital dan ketahanan pangan
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”