JAKARTA (ANTARA) – Pemerintah Indonesia siap bekerja sama dengan universitas dan inkubator bisnis di Belanda untuk mendukung startup pertanian lokal, kata Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki, Kamis.
“Kami siap bekerja sama dengan lembaga inkubasi dan universitas, termasuk Universitas Wageningen, karena merupakan salah satu universitas terbaik di dunia dan satu-satunya universitas Belanda yang fokus pada makanan sehat dan lingkungan hidup sehat,” kata Masduki dalam keterangannya. oleh kementeriannya pada hari Kamis. .
Ia mengatakan, pemerintah berencana bermitra dengan Universitas Wageningen untuk membantu startup pertanian Indonesia berkembang melalui program Startlife Agrifoodtech Accelerator dari universitas tersebut, yang telah membantu lebih dari 400 startup dan menciptakan 40 jaringan kemitraan global.
Ia juga mengatakan bahwa pemerintah berupaya bekerja sama dengan UtrechtCE, inkubator bisnis Universitas Utrecht, serta inkubator bisnis DotSlash Utrecht, untuk bertukar pengalaman dalam menciptakan bisnis yang berkelanjutan dan berdampak serta mempercepat transformasi global.
Ia mencatat, sektor pertanian merupakan salah satu kontributor utama terhadap PDB Indonesia. Pada tahun 2022, sektor ini memberikan kontribusi sebesar 12,4 persen terhadap PDB negara.
“Indonesia perlu mendigitalkan sektor pertaniannya untuk membantu berkembangnya startup pertanian,” tambahnya.
Mengutip laporan Agritech tahun 2020, ia mencatat hanya 4,5 juta petani Indonesia, atau 13,4 persen dari total petani di negara ini, yang memanfaatkan kenyamanan internet secara maksimal pada tahun 2019.
Masduki menekankan pentingnya meningkatkan jumlah ini, mengingat pasar grosir online di Indonesia diperkirakan akan mencapai US$6 miliar pada tahun 2025, menjadikannya salah satu negara dengan pertumbuhan tercepat di kawasan Asia Tenggara.
Berita Terkait: UMKM Kunci Peningkatan Potensi Desa: Menteri Masdoki
Berita Terkait: UMKM Dominasi Pasar Domestik, Incar Pasar Global: Jokowi
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”