KabarTotabuan.com

Memperbarui berita utama dari sumber Indonesia dan global

Eni akan mengembangkan produksi gas alam utama, aset eksplorasi di Indonesia
Top News

Eni akan mengembangkan produksi gas alam utama, aset eksplorasi di Indonesia

(WO) – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada Februari lalu. 2 bertemu dengan CEO Eni Claudio Descalzi di Jakarta untuk menjelaskan aktivitas perusahaan saat ini di negara ini dan inisiatif di sektor transisi energi dan dekarbonisasi.


Sumber: E

Dalam pertemuan tersebut, Descalzi mengungkapkan rencana Eni di Indonesia menyusul tonggak penting di tahun 2023, khususnya penemuan gas alam sebesar 5 Tcf di sumur Geng North-1 di PSC Kanal Utara, akuisisi aset Indonesia Deepwater Development (IDD). Akuisisi Chevron dan Neptune semakin mengkonsolidasikan posisi Eni di sebagian besar blok eksplorasi dan produksi utama di Cekungan Gutei.

Descalzi menjelaskan rencana pengembangan aset IDD dan pusat produksi baru Geng North yang akan didirikan di Kalimantan Timur. Dia menyoroti bagaimana pencapaian ini akan secara signifikan meningkatkan potensi gas alam di negara ini, mengingat potensi eksplorasi dekat pantai yang signifikan di blok-blok yang dioperasikan oleh Eni yang sebagian besar tidak berisiko setelah penemuan Keng North.

Fasilitas gas alam baru berkapasitas 1 Bcfd yang akan dipasang di Cekungan Kudei Utara dan perluasan dataran tinggi di fasilitas yang ada di Cekungan Kudei Selatan menjadi 750 MMcfd akan memungkinkan Indonesia meningkatkan produksi gasnya secara signifikan. Untuk keperluan dalam negeri dan ekspor. Proyek-proyek baru tersebut, seiring dengan pengembangan lapangan East Mereks dan Maha, akan memberikan dampak positif yang besar terhadap kandungan lokal dan akan meningkatkan pemanfaatan kapasitas yang tersedia di kilang LNG Bontang selain gas untuk konsumsi dalam negeri. .

Dalam pertemuan tersebut, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia dan Eni menandatangani Nota Kesepahaman untuk bekerja sama di bidang transisi energi dan dekarbonisasi. MoU ini akan memungkinkan Eni untuk menilai potensi produksi biorefinery Enlive, terutama dari residu agroindustri dan kehutanan. Eni akan menjajaki penggunaan dan penyimpanan penangkapan karbon (CCUS) dan peluang efisiensi energi untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dari sektor hulu dan sektor yang sulit dikendalikan.

READ  Indonesia menggunakan INSW untuk mempercepat digitalisasi perdagangan internasional

Eni telah beroperasi di Indonesia sejak tahun 2001 dan saat ini memiliki sejumlah besar aset dalam tahap eksplorasi, pengembangan dan produksi, dengan stok produksi saat ini sekitar 80.000 baud dari ladang gas Jangrik dan Meraks di Kalimantan Timur.

Sumber foto terkemuka: Eni

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

"Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert."