Seorang pengunjung berfoto selfie pada 4 Juli 2024 saat peluncuran dan pemajangan jersey resmi Indonesia untuk Olimpiade Paris 2024 rancangan desainer Didit Hideprasetyo, putra tunggal Presiden terpilih Prabowo Subianto, di Dharmawangsa Jakarta, Jakarta Selatan. — Foto oleh The Jakarta Post |
JAKARTA – Menjelang upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024, ajang olahraga multi-olahraga terbesar di dunia ini tidak hanya mempertandingkan stadion, lapangan, trek, kolam renang, dan venue lainnya: tetapi juga kompetisi desain untuk kostum paling menarik di antara para peserta. negara-negara yang berpartisipasi.
Bagi sebagian pecinta olahraga Tanah Air, seragam tim Olimpiade Indonesia sudah unggul dalam persaingan karena desainnya yang “stylish” dan “sederhana”.
Pada tanggal 4 Juli, Komite Olimpiade Indonesia meluncurkan koleksi resmi seragam delegasi Olimpiade di Paris, yang terdiri dari kemeja, celana pendek, celana panjang, dan jaket dengan desain warna merah, putih, dan hitam.
Setiap seragam mempunyai tempelan di dada kiri yang memuat lambang negara Garuda Pancasila, cincin Olimpiade dan tulisan “Tim Indonesia” (Tim Indonesia), dikelilingi cincin berwarna merah putih, warna nasional.
Di dada kanan terdapat logo Li Ning Co., Ltd., perusahaan pakaian olahraga dan alas kaki asal Tiongkok yang menjadi sponsor delegasi Indonesia sejak Olimpiade Tokyo 2020.
Selain seragam resmi kompetisi, koleksinya juga berisi satu set seragam khusus yang akan dikenakan pada saat upacara perebutan medali.
Presiden Joko “Jokowi” Widodo yang memimpin upacara pemberangkatan delegasi Indonesia pada Rabu di Istana Merdeka, berharap para atlet “optimis dan berkompetisi dengan semangat” untuk membawa pulang medali dan mengharumkan nama Indonesia.
Peluncuran seragam tersebut sangat memanjakan mata bagi orang-orang seperti Ina Josiah, seorang desainer grafis berusia 23 tahun dari Yogyakarta, yang melihat acara olahraga empat tahunan tersebut sebagai kesempatan untuk mendukung atlet Indonesia serta melihat beragam desain seragam tersebut. negara-negara yang berpartisipasi.
“itu [official uniform] “Tahun ini desainnya terlihat lebih modern, dengan grafis sederhana dan warna hitam sederhana,” kata Ina kepada The Jakarta Post pada hari Jumat, dan dia sangat menyukai apa yang dilihatnya.
Dia menambahkan sambil tertawa: “Saya lebih suka kostum tahun ini dibandingkan dengan kostum Olimpiade terakhir di Tokyo, yang menurut saya terlihat seperti kostum senam dari tahun 1990an.”
Ena juga berharap kostum pembukaannya lebih banyak mengandung unsur tradisional, sehingga penonton di seluruh dunia bisa mengenali atlet Indonesia secara sekilas.
Namun bagi Nuning Triana, seorang pekerja kantoran dan penggila bulu tangkis asal Mojokerto, Jawa Timur, koleksi Indonesia langsung dikenali karena warna nasional merah putih dan bendera Garuda Pancasila tampil menonjol pada desain tahun ini.
“Desainnya tidak hanya terlihat simpel dan elegan, tapi benar-benar menjadi ikon Indonesia,” tambahnya.
“Saya sangat bangga dan berharap seragam ini mampu mendongkrak semangat para atlet selama bertanding.”
Anindya Bakri (Kiri), ketua delegasi Indonesia untuk Olimpiade Paris 2024, dan perenang Joe Aditya berpose mengenakan dua versi jersey resmi negara saat pameran pada 4 Juli 2024 di Dharmawangsa Jakarta, Jakarta Selatan. |
Seragam Olimpiade Indonesia 2024 dirancang oleh Ragwo “Dedit” Hideprasetyo Djojohadikosumo, putra tunggal Menteri Pertahanan sekaligus Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Didet bukan kali pertama mendesain seragam olah raga, ia juga pernah mendesain kaos tim sepak bola Italia Como 1907 milik pengusaha Robert Pudi Hartono dan Michael Bambang Hartono dari Grup Djarum.
Menurut Detit, desain seragam Olimpiade Indonesia di Paris terinspirasi dari lagu “Pirkibarlah Pendrako” yang merupakan lagu patriotik ciptaan Saridjah Nyong Bintang Suedepjo yang populer dengan sebutan “Ibu Suede”.
“atau tidak, [the athletes] Kami akan selalu berusaha untuk berprestasi dan juga mengharumkan nama Indonesia [in these uniforms]Kata sang desainer saat acara peluncuran, menurut Compass.com.
Anindya Novyan Bakri, ketua delegasi Indonesia, mengatakan Komite Olimpiade Internasional memutuskan untuk bekerja sama dalam merancang seragam dengan Didit, karena ia meninggalkan jejaknya sebagai desainer di Paris, kota tuan rumah Olimpiade Musim Panas 2024.
Didet lulus dari Sekolah Seni dan Desain Parsons Paris pada tahun 2007, mendapatkan ketenaran setelah pertunjukan pertamanya di Paris Haute Couture Fashion Week Musim Semi/Musim Panas 2010, dan sejak itu secara rutin menampilkan koleksi kelas atas selama Paris Fashion Week.
Negara-negara lain juga bekerja sama dengan desainer terkenal untuk merancang seragam Olimpiade mereka, seperti Italia bekerja sama dengan lini pakaian olahraga EA7 dari rumah mode mewah Italia Armani, dan Prancis, negara tuan rumah, menjalin kemitraan dengan merek mewah lokal Berluti.
Meskipun seragam banyak negara mendapat pujian atas pakaian Olimpiade mereka, pakaian resmi Malaysia mendapat banyak kritik dari netizen, yang mengecam desain tersebut sebagai “murah” dan “jelek”, The Star melaporkan.
Kritik tersebut membuat Dewan Olimpiade Malaysia segera mengerjakan ulang desain tersebut. Desain baru ini diluncurkan pada tanggal 2 Juli, dan presiden Dewan Olimpiade Malaysia Mohd Norza Zakaria menggambarkannya “lebih agresif” karena menampilkan garis-garis harimau yang lebih menonjol. Jaringan Berita Asia/VNS
“Ninja budaya pop. Penggemar media sosial. Tipikal pemecah masalah. Praktisi kopi. Banyak yang jatuh hati. Penggemar perjalanan.”