JAKARTA (ANTARA) – Pemerintah Indonesia meningkatkan kerja sama dengan perusahaan China untuk meningkatkan cadangan dan produksi minyak dan gas bumi, menurut Direktur Pengembangan Usaha Hulu Migas Ariana Sumanto.
Dia mencatat bahwa tiga pihak yang berkepentingan bekerja sama untuk memanfaatkan teknologi yang disediakan oleh beberapa perusahaan Tiongkok untuk mengeksplorasi cadangan baru dan meningkatkan produksi di Indonesia.
Ketiga pemangku kepentingan tersebut adalah Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Satuan Tugas Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas), dan PT Pertamina Hulu Energi, anak usaha BUMN. milik perusahaan minyak dan gas pertamina.
Dua perusahaan minyak dan gas Tiongkok, Sinopec dan PetroChina, sudah mulai mengerjakan dua dari lima blok eksplorasi di Indonesia bagian timur. Pada bulan Juni, Bouton dan Timor ditetapkan sebagai wilayah studi bersama.
“Setelah kajian bersama selesai, kami akan mulai melakukan penawaran langsung wilayah kerja migas, menentukan pemenangnya, dan memulai eksplorasi migas,” kata Sumanto dalam keterangan resmi, Jumat.
Ia mencatat, beberapa perusahaan China ikut serta dalam lelang lima blok migas pada Konferensi dan Pameran Indonesian Petroleum Association 2024 pada Mei lalu.
Ia menjelaskan, “Melelangnya merupakan bagian dari strategi kami untuk menemukan cadangan minyak dan gas baru.”
Terkait peningkatan produksi, Pertamina menggandeng Sinopec untuk menerapkan teknologi yang bertujuan meningkatkan produksi migas Indonesia. Salah satu usulan kemitraan dengan Sinopec mencakup rencana operasi bersama.
Saat ini, pemerintah sedang memproses izin yang diperlukan untuk mengakses data migas sebelum kedua perusahaan menandatangani perjanjian kerahasiaan. Menyusul perjanjian tersebut, Sinopec akan mengerahkan tim teknis di lima wilayah eksplorasi untuk melakukan penelitian dan mengevaluasi teknologi tersebut.
Sumanto mengatakan, Menteri Perekonomian dan Pembangunan Perdagangan mengeluarkan instruksi untuk mempercepat kerja sama dengan perusahaan China.
Berita Terkait: Kementerian Pembangunan Ekonomi dan Sosial berupaya memperbaiki kebijakan untuk menarik minat investor terhadap minyak dan gas
Berita terkait: Menteri Migas: Minyak dan gas tetap penting mengingat transisi energi global
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”