PBB Irjen Krishna Mukti, Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri, mengatakan Indonesia berada di garis depan dalam operasi penjaga perdamaian.
Jakarta (VNA) – PBB Irjen Krishna Mukti, Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri, mengatakan Indonesia berada di garis depan dalam operasi penjaga perdamaian.
Lebih dari 3.300 perwira militer dan polisi Indonesia telah dikerahkan sejak partisipasi pertama negara itu pada tahun 1989, katanya, seraya menambahkan bahwa 150 polisi lainnya dari Korps Garuda Payangara akan dikerahkan ke unit polisi yang dibentuk oleh Minuska VI untuk misi penjaga perdamaian PBB. Republik Afrika Tengah.
Dia mengatakan pasukan tersebut, yang terdiri dari 122 petugas polisi laki-laki dan 29 perempuan, akan bekerja untuk melindungi aset-aset PBB, memberikan bantuan kemanusiaan dan melindungi hak asasi manusia, keadilan dan supremasi hukum.
Ia menegaskan, keikutsertaan Indonesia dalam misi pemeliharaan perdamaian global dibenarkan oleh UUD 1945 yang mewajibkan negara turut serta dalam mewujudkan tatanan dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Selain meningkatkan prestise negara di mata internasional, terlibat dalam operasi penjaga perdamaian akan meningkatkan pengalaman dan kemampuan petugas yang ditugaskan dalam tugas tersebut.
Setelah kembali ke rumah, petugas diharapkan untuk berbagi pengetahuan dan praktik terbaik yang diperoleh dari partisipasi dalam operasi penjaga perdamaian dengan rekan-rekan mereka./.
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”