Komite Eksekutif Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) hari Kamis mengumumkan akan membatalkan semua pertandingan sepak bola pada tahun 2020 setelah Polri memutuskan untuk tidak mengeluarkan izin liga di tengah pandemi COVID-19 yang sedang berlangsung.
Plt Sekretaris Jenderal Yunus Nossi mengatakan, semua pertandingan sepak bola liga divisi satu, dua, dan tiga di Indonesia, yakni divisi satu, dua, dan tiga, tidak akan dilanjutkan hingga 2021.
“Rapat hari Rabu memutuskan bahwa PSSI akan menghentikan semua kompetisi pada 2020. Kompetisi akan dilanjutkan pada awal 2021,” kata Yunus.
“PSSI akan memberikan kewenangan kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai penyelenggara Liga 1 dan Liga 2, untuk mengubah sistem, format dan format kompetisi sesuai dengan keputusan PSSI,” tandasnya.
Liga 1 dan Liga 2 diharapkan untuk kembali dimainkan pada November, setelah memulai musim mereka pada Februari 2020 dan November 2019.
BACA JUGA: PSSI Siap dan Siap Jadi Tuan Rumah Kejuaraan U-20 dengan Protokol Kesehatan Yang Ketat
Pada 28 September, polisi menolak memberikan izin kepada organisasi untuk mengadakan acara olahraga besar apa pun mengingat keadaan darurat virus corona yang sedang berlangsung di negara itu.
Direktur PT LIB Ahmed Hadian Lukita mengatakan perusahaan telah menyiapkan beberapa skenario untuk dimulainya kembali liga.
“Kami sebelumnya berencana untuk melanjutkan liga pada 1 November atau 1 Desember dan berlanjut hingga Maret 2021, ketika klub yang berpartisipasi sangat ingin melanjutkan pertandingan,” kata Ahmed, Kamis. tempo.co.
“Namun, jika kami harus memulai turnamen pada 1 Januari, kami harus mengadakan kompetisi di dua wilayah berbeda karena waktu yang terbatas, dari Mei hingga Juni 2020, PSSI akan sibuk menyelenggarakan Piala Dunia U-20 FIFA.”
Yunus berharap saat pertandingan sepak bola dilanjutkan, bisa dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat.
Dia menambahkan bahwa “PSSI mengembangkan aturan protokol kesehatan untuk pertandingan dan mendistribusikannya ke klub yang berpartisipasi.”
“Ninja budaya pop. Penggemar media sosial. Tipikal pemecah masalah. Praktisi kopi. Banyak yang jatuh hati. Penggemar perjalanan.”