KabarTotabuan.com

Memperbarui berita utama dari sumber Indonesia dan global

entertainment

Film lokal terkenal di dunia yang memperkenalkan kostum prajurit Eban kepada komunitas global

Anggota klub Jagung Sarawak tampil dalam grup tersebut. – Gambar dari Belaban Hidup: halaman Facebook Zombie Infection

SIBU (11 Mei): Sammy Ngelambai hanya memainkan peran kecil dalam “Belaban Hidup: Infeksi Zombie”, namun pria 63 tahun ini berpuas diri dengan kesuksesan film independen yang membawa pulang Penghargaan Film Terbaik selain penghargaan tersebut. Penghargaan Film Horor Terbaik di International Symbolist Arts Festival (ISAFF) di St. Petersburg, Rusia bulan lalu.

Sami mengaku bangga film ini menampilkan seni dan budaya masyarakat Dayak, khususnya masyarakat Iban dan kostum prajurit yang sangat dihormati, kepada masyarakat internasional.

“Saya merasa bangga bahwa kostum prajurit Eban ini, yang perlahan-lahan memudar menjadi tidak dikenal, sedikit banyak berkontribusi dalam memenangkan Penghargaan Internasional,” katanya.

Pakaian kesatria yang disebut gagung terdiri atas jaket yang terbuat dari kulit binatang berhias rantai perak, taring babi, tengkorak monyet, pedang panjang, hiasan kepala tangkung kenyalang atau kepala tanduk (asli atau dari fiberglass), dan bulu, antara lain.

Sami mengatakan film tersebut menampilkan seragam pejuang Eban yang sangat dihormati masyarakat internasional. – Gambar dari Belaban Hidup: Halaman Facebook Infeksi Zombie

Pendiri Gagung Sarawak Club yang juga pembuat kostum prajurit tersebut mengatakan bahwa pakaian tersebut dapat ditemukan di mana-mana di Sarawak, namun pemakainya harus memastikan bahwa mereka memakainya dengan benar, menambahkan bahwa mungkin ada sedikit perbedaan tentangnya. bagaimana itu dipakai di antara orang-orang Iban di wilayah Tertentu.

Partisipasi Sami dalam film tersebut bersama sembilan anggota Sarawak Gagung Club dimulai ketika produser Misha Minot menugaskannya untuk membuat kostum untuk film tersebut.

Hal tersebut juga yang menjadi acuan bagaimana cara berpakaian sebagai kesatria dan memerankannya dalam film layar lebar.

READ  Pemerintah desak industri hiburan beradaptasi dengan teknologi

Sami mengatakan bahwa sutradara Ray Lee dan Minot terbuka untuk pendapat dan saran tentang adegan di mana anggota klub berpartisipasi.

Sementara itu, Pinar Perion, 61, salah satu dari sembilan anggota klub, mengatakan aktingnya dalam film bersama aktor lokal dan internasional merupakan pengalaman berharga baginya, seraya menambahkan bahwa ia berharap lebih banyak bakat orang Dayak di Sarawak akan ditampilkan di layar perak. Perkenalkan pada dunia.

“Diharapkan pemerintah bisa mengalokasikan alokasi untuk memproduksi film yang menonjolkan budaya dan adat istiadat masyarakat Dayak, khususnya masyarakat Iban, karena bisa dijual secara internasional,” ujarnya saat dihubungi.

“Belaban Hidup: Infeksi Zombie” oleh Hornbill Films Sdn Bhd dan Harry Aziz Entertainment Sdn Bhd mengukir sejarah dengan memenangkan kategori horor dan fiksi ilmiah untuk film berdurasi panjang di World Film Carnival Singapore 2021 pada 18 Maret.

Film ini kembali meraih sukses ketika dinominasikan dalam kategori Film Fitur Terbaik di Los Angeles Marina Del Rey Film Festival (LAMDRFF).

Poster Resmi Film Belaban Hidup: Zombie Infection.

“Belaban Hidup: Infeksi Zombie” bercerita tentang sekelompok anak yatim piatu yang menjadi subjek uji coba seorang ilmuwan gila.

Didanai oleh Perusahaan Pengembangan Film Nasional Malaysia (Vinas), film ini menampilkan aktor-aktor lokal seperti Pekin Ibrahim, Ultimate, Pablo Amirul, Anna Melissa, Cassidy Pangao, penyanyi Indonesia Tigar, serta aktris Slovakia Katrina Grey.

Dari distribusi Metrowealth Pictures Sdn Bhd, “Belaban Hidup: Infeksi Zombie” diharapkan tayang di bioskop-bioskop lokal pada Agustus mendatang. – Bernama






LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

"Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert."