Tahun 2021, namun beberapa orang masih menganggap menghina orang lain di depan umum itu lucu. Meskipun ini sudah ketinggalan zaman, bayangkan mengolok-olok salah satu Olimpiade yang mewakili negara.
Nurul Akmal yang berlaga di kelas +87kg putri angkat besi di Olimpiade Tokyo, kembali ke Indonesia pada Rabu malam bersama delegasi negara lainnya. — — Termasuk peraih medali emas ganda putri Greysia Polii dan Apriyani Rahayu, serta Anthony Sinisuka Genting yang meraih medali perunggu di tunggal putra bulu tangkis.
Saat Nurul berdiri dengan buket bunga di depan fotografer dan reporter, seseorang terdengar mengejek meneriakkan “Lebih kurus” [in the team]di wajahnya.
Lelucon body malu yang dilontarkan Kak Amil (Nur Al Akmal), atlet angkat besi Indonesia, saat tiba di Suta tadi malam, ternyata berhasil.
Pada dua tiga belas “yang tertipis”
Kak Amel mungkin orang suci, tetapi jika kita mendengarkannya secara langsung, dia mungkin akan menghilang. pic.twitter.com/LE49o6i22s
– CulturePlay 6M Double Masks Vax (picture_play) 5 Agustus 2021
Sebuah video klip dari insiden tersebut tersebar luas di media sosial, yang memicu reaksi marah dari masyarakat Indonesia. Banyak yang menunjukkan bahwa Nurul, seseorang yang cukup kuat untuk membesarkan orang dewasa dan mewakili bangsa di Olimpiade, masih tunduk pada fitnah fisik.
Nurul mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa dia mengetahui video itu dan bahkan orang yang membuat komentar itu. Crane yang berusia 28 tahun meyakinkan penonton bahwa dia tidak terlalu terganggu dengan pernyataan itu, menambahkan bahwa dia pikir itu dimaksudkan sebagai lelucon.
“Kalau ada yang berkomentar tentang saya karena tidak berhijab, saya baik-baik saja. Selama mereka tidak mempermalukan tubuh saya, tidak mengolok-olok orang tua saya, [because] aku benci [if they did] Itu, “Nurol katanya kemarin.
Nurul tampaknya sangat memahami betapa rasa malu mempengaruhi tubuh dalam budaya Indonesia sehingga ia memilih untuk tidak diganggu oleh hal-hal kecil. Dia mengatakan beberapa orang telah mengomentari pose yang lebih kecil jika dibandingkan dengan atlet angkat besi lainnya, yang dia pilih untuk diakui sebagai fakta.
Namun, Nurul juga mengatakan bahwa dia merasa “mengganggu” ketika orang-orang mengolok-olok tubuhnya.
“Mereka tidak tahu seperti apa perjuangan untuk sampai ke titik ini,” katanya.
Nurul, yang berasal dari provinsi Aceh, menempati peringkat kelima dari 14 lifter di kategorinya. Dia berkompetisi di tim +75kg dan +90kg di berbagai kompetisi angkat besi sebelum Olimpiade.
Baca juga:
Menampilkan atlet berbikini bukan pelanggaran aturan penyiaran Indonesia: KPI
Poster ucapan selamat yang buruk untuk peraih medali emas Greysia Polii dan Apriyani Rahayu Politisi Indonesia merilis meme kreatif
“Ninja budaya pop. Penggemar media sosial. Tipikal pemecah masalah. Praktisi kopi. Banyak yang jatuh hati. Penggemar perjalanan.”