KabarTotabuan.com

Memperbarui berita utama dari sumber Indonesia dan global

Bandara VVIP di Nusantara, Indonesia mungkin tertunda
Top News

Bandara VVIP di Nusantara, Indonesia mungkin tertunda

JAKARTA: Pembangunan bandara VVIP di rencana masa depan ibu kota Nusantara terlambat dari jadwal dan tidak siap tepat waktu untuk perayaan Hari Kemerdekaan di kota yang sedang dibangun di Kalimantan.

Mengutip penundaan tersebut, Selasa (23/7), Direktur Jenderal Penerbangan Maria Christie Enda Murni mengatakan tamu VVIP yang diundang pada acara 17 Agustus itu akan diantar ke bandara terdekat, Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepang di Balikpapan, Kalimantan Timur. Bandara VVIP belum siap digunakan.

Samarinda juga memiliki Bandara Aji Bangeran Tumengung (APT) Pranoto jika diperlukan kapasitas lebih, katanya, lapor Kompas.

“Apakah kamu ingin datang ke bandara? [Nusantata] Jangan mempersiapkan diri pada waktunya, karena Agustus tidak bisa memaksa karena kendala cuaca, Bandara Sepingen dan Bandara APT Pranoto Samarinda akan bertindak sebagai cadangan,” kata Maria, Selasa.

Maria mengatakan, tidak diperlukan tindakan khusus untuk mempersiapkan bandara di Balikpapan dan Samarinda karena keduanya memiliki landasan yang cukup untuk mendaratkan pesawat kepresidenan.

Namun, ia menambahkan, langkah pengamanan seperti penutupan jalan Presiden harus dipersiapkan karena jarak tempuh dari Bandara Sepingen ke Nusantara melalui jalan tol sekitar 1,5 jam.

Maria juga mencatat, bandara VVIP akan mampu menampung Presiden, pejabat, dan pesawat militer, sedangkan penerbangan berjadwal rutin akan melayani para menteri dan tamu kedutaan negara lain.

Diakui Maria, hujan deras dalam beberapa bulan terakhir berdampak pada pembangunan bandara VVIP yang diperuntukkan bagi melayani tamu-tamu petinggi.

Pejabat kementerian menambahkan bahwa empat pesawat telah dikerahkan untuk modifikasi cuaca dalam upaya memastikan kondisi cerah guna mempercepat pekerjaan konstruksi.

Pekerjaan konstruksi lain dari proyek ibu kota juga terpengaruh karena kondisi cuaca yang tidak mendukung di wilayah tersebut.

READ  BNM, Bank Indonesia memperbarui perjanjian pertukaran mata uang lokal hingga tagihan RM8

Rencana Presiden Joko “Jokowi” Widodo untuk mulai bekerja di luar kota awal bulan ini terganggu oleh hujan yang terus-menerus di Nusantara.

Awalnya, Jokowi mengusulkan untuk pindah ke Nusantara, yang dianggap oleh banyak orang sebagai proyek warisan andalan presiden, dengan asumsi bahwa batas waktu pembangunan infrastruktur dasar akan dipenuhi pada bulan Juli.

“Targetnya awalnya direncanakan Juli, tapi setiap hari hujan turun [Nusantara] Sekarang. Akan turun hujan sangat lebat,” kata Jokowi pada 16 Juli di Bandara Internasional Halim Pertanakusuma di Jakarta Timur sebelum berangkat ke Uni Emirat Arab, lapor kompas.com. – Jakarta Post/ANN

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

"Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert."