(Negara-negara yang mencari pertemuan) banyak, tetapi pertemuan bilateral tetap dinamis
Jakarta (Antara) – Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menegaskan berbagai negara berminat menggelar pertemuan bilateral dengan Indonesia pada KTT G20 di Bali November mendatang.
“Ada banyak (negara yang menginginkan pertemuan itu), tetapi pertemuan bilateral tetap dinamis,” kata Marsudi usai memberi pengarahan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Senin, tentang persiapan KTT G20.
Menkeu mencatat, sekitar 18 hingga 20 negara ingin melakukan pertemuan bilateral dengan Indonesia selama KTT G20, termasuk AS, yang telah menjadwalkan pertemuan.
Berita Terkait: TNI AL Kirim Kapal Perang, Personel Amankan KTT G20
Marsudi mengatakan pihaknya terus menyusun jadwal pertemuan bilateral dengan berbagai pemimpin nasional di sela-sela KTT G20.
“(Itu) untuk Presiden untuk memimpin (KTT G20) dan peluang untuk pertemuan bilateral hanya akan tersedia di antara KTT,” kata menteri.
Marsudi mengatakan, pemerintah berusaha memastikan agar semua aspirasi pertemuan bilateral terakomodir.
“Kami akan berusaha mengakomodir pertemuan bilateral, tetapi jika kami gagal mengatur pertemuan (saat KTT G20), kami akan mencari alternatif. Misalnya, jika mereka menghadiri KTT ASEAN, kami akan mengubah pertemuan bilateral. Selama pertemuan bilateral KTT ASEAN atau jika mereka menghadiri pertemuan APEC, kita bisa bertemu di sana,” tegasnya.
Berita Terkait: Dinas Kesehatan Bali melakukan simulasi KTT G20
Pada prinsipnya, dia menegaskan bahwa Presiden Jokowi mengapresiasi negara-negara yang menginginkan pertemuan bilateral dengan Indonesia dan ingin bertemu dengan para pemimpin asing yang meminta pertemuan.
KTT G20 ke-17 akan diselenggarakan di Bali pada 15-16 November 2022. KTT ini akan menjadi puncak dari proses dan upaya intensif di seluruh alur kerja G20 dari pertemuan tingkat menteri, kelompok kerja dan kelompok keterlibatan selama tahun ini di Indonesia. Kepresidenan yang panjang.
Tema Indonesia untuk Kepresidenan G20 2022 adalah “Together We Recover, Stronger”, yang merupakan seruan pemerintah kepada dunia untuk bahu membahu, saling mendukung untuk pulih bersama dan tumbuh lebih kuat secara berkelanjutan.
Berita Terkait: Pengaturan keamanan untuk KTT G20 75 persen selesai: Polisi
Berita Terkait: Kementerian telah menyelesaikan pengaturan infrastruktur untuk KTT G20
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”