PETALING JAYA: Pengusaha didesak memberikan waktu cuti kerja kepada pekerja Indonesia untuk memilih pada Pilpres Indonesia 2024.

Meskipun Republik akan memilih pada tanggal 14 Februari 2024, pemilih Indonesia yang tinggal di luar negeri akan memilih pada tanggal 11 Februari, hari kedua Tahun Baru Imlek di Malaysia.

Meski tanggal 11 Februari merupakan hari Minggu dan hari libur nasional, namun sebagian pekerja masih harus bekerja, terutama di sektor perumahan dan kebersihan, kata Hermono, Duta Besar Indonesia untuk Malaysia.

Hal inilah yang menjadi alasan Menteri Ketenagakerjaan Indonesia Aida Faucia mengunjungi Malaysia pada Sabtu (21/10) dan meminta pengusaha memberikan waktu istirahat kepada pekerjanya untuk memilih.

“Makanya Menteri meminta seluruh pengusaha mengizinkan pekerjanya datang ke TPS.

Saat dihubungi pada Minggu (22/10), ia mengatakan, “Partisipasi dalam pemilu adalah hak politik setiap orang yang tercantum dalam konstitusi kita.

Hermono menambahkan bahwa tingkat partisipasi pemilih, yang biasanya berkisar antara 25% hingga 30% pada pemilu sebelumnya, diperkirakan akan lebih tinggi pada pemilu mendatang seiring dengan pemilihan presiden baru di Indonesia.

“Saya mendorong seluruh pekerja Indonesia di Malaysia untuk menggunakan hak politiknya karena setiap suara dapat menentukan pemimpin Indonesia di masa depan,” ujarnya.

Hermono menambahkan, pihak berwenang Malaysia, termasuk Inspektur Jenderal Polisi, telah diberitahu tentang pemungutan suara dini pada 11 Februari.

“Setiap kami mengadakan pemilihan umum atau kegiatan lain yang melibatkan masyarakat Indonesia di sini, kami mendapat kerja sama penuh dari otoritas Malaysia.

“Untuk pemilu berikutnya, kami berterima kasih kepada polisi yang membantu kami memastikan ketenangan masyarakat dan kelancaran proses,” katanya.