KabarTotabuan.com

Memperbarui berita utama dari sumber Indonesia dan global

Bicara untuk menyoroti kebijakan ‘tanpa biaya’ untuk pembantu Indonesia
Top News

Bicara untuk menyoroti kebijakan ‘tanpa biaya’ untuk pembantu Indonesia

Michael Shum

Seorang pejabat pemerintah Indonesia yang berkunjung bertemu dengan pekerja rumah tangga di Hong Kong karena Jakarta berencana mengirim delegasi resmi untuk mengadakan pembicaraan dengan pejabat SAR bulan depan mengenai kebijakan “tanpa biaya”.

Pihak berwenang Indonesia mengatakan mereka akan dengan tegas menegakkan kebijakan pembayaran baru yang mewajibkan majikan untuk menanggung semua biaya perekrutan pembantu rumah tangga Indonesia.

Benny Ramdani, presiden organisasi perlindungan pekerja migran Indonesia BP2MI, berbicara dengan pekerja rumah tangga Indonesia di Taman Lai Si Kok kemarin pagi untuk mengetahui situasi mereka.

Dia difoto dengan beberapa pembantunya selama perjalanan di Hong Kong sebagai bagian dari perjalanan pribadi, tetapi tidak menjawab pertanyaan dari media, termasuk “kebijakan tanpa biaya”.

Sekretaris Jenderal Rinardi Razman mengatakan “delegasi penuh” resmi dari Indonesia berencana untuk bertemu dengan pejabat pemerintah SAR bulan depan.

Dia mengatakan, sekembalinya ke Jakarta, dia akan membicarakan situasi warga negaranya di SAR dengan kementerian “karena kalau kita tidak melihat secara langsung, kita tidak tahu apa yang terjadi di Hong Kong, apalagi potensinya. dihadapi oleh para pekerja.”

Dia menambahkan bahwa dia tidak mengetahui pernyataan sebelumnya oleh pemerintah SAR mengutip Kedutaan Besar Indonesia yang beroperasi di Hong Kong bahwa struktur biaya untuk mengatur pekerja rumah tangga Indonesia untuk bekerja di SAR tidak akan berubah.

Razman mengatakan dia tidak mengetahui detail pertemuan antara pemerintah SAR dan konsulat Indonesia karena kunjungan mereka bukan untuk membahas “kebijakan tarif nol” dalam kapasitas resmi mereka.

Dia merujuk pada pertemuan Kamis lalu antara Sekretaris Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Chris Sun Yuk-han dan Penjabat Konsul Jenderal Indonesia di Hong Kong, Slamet Nogroho, tentang biaya penempatan untuk mempekerjakan tenaga kerja Indonesia.

READ  Masyarakat Indonesia 'bertobat' dengan tato saat Ramadhan

Sun mengatakan seusai pertemuan, Nogroho menegaskan dalam pertemuan itu bahwa tidak ada perubahan struktur biaya bagi asisten Indonesia yang datang bekerja di Hong Kong.

Dia juga mengutip Nogroho yang mengatakan bahwa Asosiasi Agen Penempatan Tenaga Kerja Indonesia “tidak mewakili pemerintah Indonesia”.

Majikan harus membayar tambahan HK$4.000 hingga HK$5.000 untuk mempekerjakan pembantu Indonesia setelah asosiasi mengatakan awal bulan ini bahwa pihak berwenang Indonesia akan secara ketat menerapkan “kebijakan tanpa biaya”.

Agen tenaga kerja mengatakan kebijakan tersebut telah mengubah warga Hong Kong menjadi pembantu dari negara lain, sementara asosiasi pembantu rumah tangga mengatakan hal itu tidak akan membantu masalah agen di Indonesia yang membebankan biaya terlalu tinggi kepada mereka.

[email protected]

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

"Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert."