Cakupan vaksinasi yang lebih tinggi di negara tetangga dengan populasi lebih kecil dari Indonesia seharusnya mendorong kita untuk meningkatkan cakupan untuk melindungi sebanyak mungkin.
Jakarta (Andara) – Cakupan lengkap vaksin COV-19 Indonesia terendah kedua di Asia Tenggara setelah Filipina, meski masih melebihi target Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebesar 60 persen.
“Sayangnya, cakupan vaksinasi dosis penuh di Indonesia baru mencapai 62 persen. (Angka ini) lebih rendah dari negara lain,” kata Vic Adisasmito, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 dalam konferensi pers virtual pada Kamis tentang “perkembangan manipulasi COVID-19”.
Artinya, dari total populasi 273,5 juta, hanya 167,5 juta yang telah divaksinasi dengan dosis kedua.
Angka ini lebih rendah dari Singapura (91 persen), Malaysia (83 persen), Vietnam (80 persen) dan Thailand (75 persen).
Sementara itu, total cakupan vaksinasi di Filipina 34 persen lebih rendah.
Berita Terkait: Mendagri imbau kepala daerah percepat vaksinasi
Menurut juru bicara, cakupan vaksinasi lebih rendah dari rata-rata nasional di enam provinsi: Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Sulawesi Barat, Maluku, Papua Barat dan Papua.
“Mengingat Indonesia adalah negara berpenduduk terbesar keempat di dunia, persentasenya harus terus meningkat. Lebih banyak perlindungan vaksinasi di negara-negara tetangga dengan populasi lebih kecil daripada Indonesia seharusnya mendorong kita untuk meningkatkan cakupan untuk melindungi sebanyak mungkin orang.” dia berkata.
Oleh karena itu, ia mengimbau kepada semua pihak untuk tidak gegabah dan waspada karena WHO belum membalikkan status epidemi globalnya.
Ia meminta mereka yang tidak divaksinasi untuk segera pergi ke puskesmas terdekat dan divaksinasi.
Sementara itu Adisasmito mengimbau kepada seluruh pemerintah daerah untuk terus memantau cakupan vaksin di daerahnya masing-masing dan berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan agar tidak terjadi kekurangan stok vaksin.
“Selanjutnya kita (yang telah divaksinasi) dapat berkontribusi dengan mendorong kerabat kita yang tidak divaksinasi untuk segera melakukannya. Ingatlah bahwa herd immunity adalah pertahanan utama kita untuk mempertahankan keberhasilan dalam menangani infeksi COVID-19,” tambahnya.
Berita Terkait: Pemerintah Indonesia Harus Targetkan Cakupan Vaksin 100%: Ahli
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”