Menurut ketentuan MoU, NeutraDC dan CMI akan bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan perusahaan China di pasar Indonesia.

“Sangat menyenangkan memiliki kesempatan untuk berkolaborasi dengan NeutraDC untuk menyediakan solusi yang lebih komprehensif dan inovatif kepada pelanggan kami untuk memperluas bisnis mereka ke Asia Tenggara,” kata Daniel Chang, Managing Director, CMI Indonesia.

Indonesia adalah ekonomi terbesar di Asia Tenggara, dan ekonomi digitalnya tumbuh dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 25% antara 2015 dan 2019 menurut laporan penelitian dari Google, Temasek, Bain & Company.

Pertumbuhan tersebut didorong oleh faktor-faktor seperti populasi yang besar, kaum muda, kelas menengah yang meningkat, penetrasi smartphone yang meningkat, dan dukungan pemerintah terhadap ekonomi digital.

NeutraDC mengoperasikan pusat data PT Telkom Data Ekosistem (TDE) di Indonesia dengan lebih dari 171 juta pengguna Internet aktif.

Dalam pernyataan bersama, kedua perusahaan mengatakan bahwa Indonesia menawarkan potensi pasar yang sangat besar mengingat hubungan ekonomi yang kuat antara China dan Indonesia.

Selama dekade terakhir, perusahaan China telah berinvestasi di startup yang muncul di Indonesia di berbagai bidang seperti e-commerce, OTT, teknologi finansial, dan hiburan digital.

“Kemitraan ini merupakan langkah penting dalam ekonomi digital Indonesia,” ujar Andreuw Th.AF, CEO NeutraDC.

“Kami memiliki pengalaman luas dalam mendukung perusahaan China di kawasan ini dan kami memahami tantangan yang mereka hadapi.

“Melalui MoU ini, kami akan memberi perusahaan China solusi komprehensif untuk memasuki pasar Asia Tenggara, bersama dengan pengetahuan dan dukungan untuk membantu mereka menavigasi kompleksitas berbisnis di kawasan ini.”