Departemen Energi (DOE) telah meminta perusahaan pembangkit listrik (gencos) dengan pembangkit batu bara untuk menyerahkan laporan inventaris lengkap yang akan membantu menilai potensi hambatan setelah larangan ekspor batu bara di Indonesia dicabut.
Kami meminta laporan lengkap (dari gencos) [that] Kami perlu menilai apakah kami memiliki stok penuh dan apa yang diharapkan terjadi pada pengiriman terjadwal kami. Semua ini adalah tantangan terkait, Mario Maracigan, direktur Kantor Manajemen Industri Listrik Departemen Energi, mengatakan kepada wartawan pada briefing Kamis.
Pejabat energi menambahkan bahwa sebagian besar junco batubara telah memberi tahu Departemen Energi bahwa mereka mematuhi persyaratan persediaan minimum 30 hari, dengan yang lain memegang stok senilai 45-50 hari. Namun, satu atau dua pemain mungkin mengalami masalah, meski dia menolak menjelaskan lebih lanjut.
Beberapa perusahaan pembangkit listrik tenaga batu bara, seperti Aboitiz Power Corporation dan Global Business Power Corporation, mengatakan mereka memiliki cukup pasokan untuk melanjutkan larangan ekspor Indonesia, yang berlangsung hingga akhir bulan.
Marasigan juga menyebutkan perlunya bekerja sama dengan instansi pemerintah lainnya untuk mendapatkan izin dan dokumentasi ginkgo untuk pengiriman batubara baru.
Misalkan larangan ekspor di Indonesia akan dilonggarkan, dan pengiriman batu bara akan menumpuk. Apakah port kita sudah siap? Apakah mereka memiliki izin lingkungan? Sebelum kami dapat memprosesnya dan terlibat dengan lembaga pemerintah lainnya, kami perlu mengetahui gambaran lengkapnya.
Sementara itu, pemerintah Indonesia sedang menunggu izin dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) tentang larangan ekspor. Dalam sebuah laporan kepada Reuters, pemerintah menunggu PLN mengumumkan apakah negara telah mengamankan pasokan batu bara yang memadai untuk mencegah pemadaman setelah stok lokal menipis.
Menteri Energi Arefin Tarrif mengatakan, jika larangan ekspor dicabut pemerintah, sebagian akan dilakukan. Dia menambahkan bahwa pemerintah akan mengizinkan 14 kapal batu bara yang dimuat untuk pergi begitu pihak berwenang memeriksa sebagai tanda pelonggaran larangan ekspor.
Minggu lalu, Energi Sec. Alfonso Cossi menulis surat kepada pemecatan meminta agar larangan itu dicabut.
Berdasarkan data Departemen Energi, 96,9% impor batubara Filipina berasal dari Indonesia pada tahun 2020, sementara batubara merupakan 57,2% dari bauran energi negara tersebut pada tahun yang sama.
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”