Jakarta (Antara) – Dana Sumbangan Budaya Dana Indonesia merupakan inisiatif pemerintah untuk membantu sineas lokal go internasional, kata Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi di Jakarta, Rabu.
Alexander Sehar Purnawan, pakar kebijakan publik di kementerian, mengatakan pada acara Asian Academy of Creative Arts bahwa dana anggaran tersebut bertujuan untuk mendukung kerja sama antara pembuat film lokal dan mitra asing.
“Program ini bertujuan untuk meningkatkan eksposur para sineas kita dengan mengajak mereka untuk melakukan proyek co-production dengan mitra asing,” tambah Purnawan.
Di bawah program Dana Pendamping, pemerintah akan menyediakan uang setelah pembuat film menjalin kerja sama dengan mitra di luar negeri.
Program ini dijadwalkan berlangsung tahun ini dan menargetkan pembuat film dokumenter dan fitur.
Purnawan melaporkan bahwa pembuat film dari kategori lain juga berhak atas dana yang sesuai.
Ia yakin inisiatif ini akan membantu memperkenalkan sineas Indonesia kepada penonton mancanegara, meningkatkan kapasitas sineas, dan mempromosikan film Indonesia di layar internasional sebagai bentuk diplomasi budaya.
Dana Indonesiaa dihadirkan Kementerian dalam Festival Film Cannes 2023 pada Mei lalu.
“Dalam rangka program Kampus Merdeka, program matching funding terbukti berhasil mendukung terciptanya berbagai proyek antara perguruan tinggi dan mitra,” kata Mendikbud, Nadim Makarem .
Menurut Makarem, ini juga saatnya mengalihkan dana pemerintah untuk upaya memajukan budaya.
Akhir bulan ini, kementerian akan mengumumkan mekanisme dan teknik Dana Indonesiaa kepada sineas.
Dana Indonesiaiana bertujuan untuk membantu perwakilan budaya mengarahkan ekspresi mereka dan mengembangkan kerajinan mereka serta mencapai prestasi.
Dengan kebijakan pemberian dana mudah, para pelaku budaya dapat mengajukan ide dan inovasinya serta meminta bantuan fasilitas tersebut.
Produk domestik bruto subsektor film, animasi, dan video Indonesia tumbuh 6,31 persen menjadi Rp2,69 triliun (US$178,6 juta) pada 2021.
Berita terkait: Kementerian menyelenggarakan lokakarya untuk mengasah kemampuan profesional pembuat film lokal
Berita terkait: Pembuat film harus mengambil risiko dalam kreasi mereka: Uno
Berita terkait: Pemerintah berkomitmen memfasilitasi sineas untuk terus memproduksi karya
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”