MERI (10 Mei): Wilayah Limbang dan Laas akan terhubung ke jaringan negara pada tahun 2024, yang akan menjadi roda penggerak penting dalam pembangunan ekonomi wilayah Sarawak Utara, kata Wakil Menteri Utama Datuk Amar Awang Tengah Ali Hassan.
Dengan pembangunan infrastruktur jalan dan komunikasi telekomunikasi yang sudah berjalan, kedua wilayah tersebut akan terhubung dengan baik ke Brunei, Sabah dan Kalimantan dimana ibu kota baru Indonesia akan direlokasi.
“Ba Kelalan di Lawas dan Pelagia paling dekat dengan ibu kota baru Indonesia yang akan datang dan kami sudah memulai proyek tol pantai yang menghubungkannya dengan Brunei yang akan terintegrasi dengan Jalan Link Sabah-Sarawak,” katanya.
Negara berencana untuk membangun pembangunan bersama di perbatasan dengan Indonesia di Lawas di utara dan Entecong di Sarawak selatan untuk memenuhi kebutuhan masa depan dan mendorong pembangunan ekonomi di daerah perbatasan ini.
Badan Pembangunan Daerah Utara (NRDA), yang diketuai oleh Awang Tinga, didirikan oleh Perdana Menteri Datuk Patengjee Tan Sri Abang Johari Tun Obeng untuk membantu percepatan pembangunan infrastruktur dan ekonomi di Sarawak Utara.
Hal itu disampaikan Wakil Perdana Menteri saat menghormati penyambutan Hari Raya Idelvetri Anak Jati Lawas di Miri, Selasa.
Awang Tinga, yang juga Menteri Perdagangan Internasional dan Investasi dan Menteri Kedua Sumber Daya Alam dan Pembangunan Perkotaan, mengatakan bahwa pemerintah negara bagian tertarik pada pembangunan bersama perbatasan di Ba Kelalan di Luas yang akan dihubungkan dengan Long Medang di pihak Indonesia. .
NRDA telah mengambil pendekatan holistik dalam pembangunan fisik dan ekonomi dengan masukan dari pejabat pemerintah dan masyarakat sejak awal, namun skema keseluruhan akan membutuhkan waktu untuk diterapkan.
Sudah ada pembangunan infrastruktur yang belum pernah terjadi sebelumnya di kedua wilayah dan Wakil Perdana Menteri menyerukan hal itu untuk dilengkapi dengan upaya kolektif dari asosiasi, LSM dan tokoh masyarakat untuk berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat masing-masing.
Dia memuji Perkumpulan Anak Jati Lawas di Miri karena memainkan peran yang terpuji dengan upaya penjangkauannya untuk membantu Lawas yang membutuhkan bantuan dalam mencari perawatan medis, pendidikan, masa berkabung, dan upaya lain di kota.
“Ada orang-orang yang tidak memiliki kerabat di kota yang tidak tahu ke mana harus pergi atau siapa yang harus dikunjungi untuk melanjutkan pendidikan atau mengobati penyakit mereka atau orang lain yang dapat membantu mereka di Lawas di Miri,” katanya.
Mengenai perayaan bendera, ia mengatakan bahwa itu adalah wujud dari persatuan dan kerukunan yang ada di tanah air, dan dukungannya harus terus berlanjut untuk generasi mendatang.
Sebelumnya, Ketua Basar Naseeb mengundang para Laas tersebut untuk mendaftar sebagai anggota untuk membantu sesama warga Laos melalui asosiasi yang menangani banyak kegiatan kesejahteraan masyarakat.
Awang Tengah kemudian memberikan insentif kepada 25 anak istimewa keluarga Lawas di Miri.
Hadir dalam acara tersebut Wakil Menteri Perempuan, Anak dan Pengembangan Masyarakat Datuk Rozy Yunus, Wakil Menteri Pemuda, Olahraga dan Pengembangan Kewirausahaan Dr Rebin Lamat, Wakil Walikota Meri Arifin Muhammad dan Sekretaris Eksekutif PBB Datuk Awang Bujang Awang Antik.
“Ninja budaya pop. Penggemar media sosial. Tipikal pemecah masalah. Praktisi kopi. Banyak yang jatuh hati. Penggemar perjalanan.”