Jakarta Post
Merseyside, Inggris ●
Senin 31 Mei 2021
Selama akhir pekan, Duta Besar Indonesia untuk Inggris Disra Percaya menghadiri acara peresmian jersey utama klub sepak bola Inggris Tranmere Rovers.
Pada upacara tersebut, Desra didampingi oleh Presiden Tranmere Rovers Marc Palius, Wakil Presiden Nicolas Palius dan Mark Penifold, kepala eksekutif Essar, sponsor utama klub sepak bola tersebut.
Upacara tersebut juga dihadiri oleh videoconference Lokito dan Anandi dari Grup Santini Indonesia yang memiliki saham di klub tersebut.
“Ini suatu kehormatan bagi saya dan saya tidak pernah memimpikan ini,” kata Desra dalam pidatonya setelah upacara pembukaan. “Sebenarnya, saya belum pernah ke stadion sepak bola Inggris sebelumnya.”
Palios mengatakan grup utama baru adalah bagian dari strategi tim untuk terhubung kembali dengan penggemar, yang juga dikenal sebagai Tentara Putih Super, yang harus bersosialisasi karena pandemi COVID-19.
Desain baru tersebut menghadirkan kembali logo lama yang dengan bangga terpampang di boks kemeja, di samping logo Mills Sport, pabrikan jersey Indonesia.
“Pengenalan kembali logo lama sebagian bersifat simbolis. Logo diperkenalkan dengan warna biru dan putih sebagai ukuran penghematan biaya ketika masa-masa sulit bagi klub, dan kami percaya bahwa kembali ke lencana multi-warna tradisional adalah tanda kepercayaan baru di masa depan. “
Pada musim panas 2020, Tranmere Rovers meluncurkan kompetisi yang memungkinkan Tentara Putih Super untuk merancang perlengkapan rumah impian mereka, dengan desain pemenang kompetisi untuk digunakan oleh Mills dalam proses produksi.
Mills juga menjadi pemasok jersey untuk timnas sepak bola Indonesia.
Santini Group mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa keputusan tersebut akan memungkinkan Mills menawarkan produk Indonesia kepada penggemar Tranmere Rovers dan penggemar sepak bola Inggris pada umumnya.
“Kami ingin membantu perusahaan Indonesia, khususnya UKM, untuk menembus pasar Inggris, dan akhirnya pasar global,” kata Direktur Santini Group Wandi Wanandi.
“Ninja budaya pop. Penggemar media sosial. Tipikal pemecah masalah. Praktisi kopi. Banyak yang jatuh hati. Penggemar perjalanan.”