Ekspor Indonesia ke UEA diperkirakan meningkat sebesar US$4 miliar dengan adanya perjanjian perdagangan CEPA
Jakarta. Ekspor komoditas Indonesia, termasuk minyak sawit, ke UEA diperkirakan akan meningkat secara signifikan dengan adanya perjanjian perdagangan bilateral.
Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-UEA (CEPA) mulai berlaku pada 1 September. Perjanjian dagang tersebut secara bertahap akan mengurangi atau menghilangkan bea masuk atas barang Indonesia yang diekspor ke UEA dan sebaliknya. Pada jamuan makan malam bersama diplomat UEA baru-baru ini di Jakarta, Menteri Utama Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif merupakan tonggak bersejarah dalam hubungan perdagangan antara Indonesia dan UEA.
“CEPA diperkirakan akan meningkat [Indonesia’s] Ekspor ke UEA berjumlah sekitar $4 miliar. Itu juga akan meningkat [our] Airlangga mengatakan pada hari Jumat bahwa impor dari Uni Emirat Arab berjumlah sekitar $4 miliar.
CEPA secara bertahap akan mengurangi dan menghilangkan bea masuk hingga 94 persen titik tarif. Kedua negara juga mampu menyelesaikan perundingan CEPA dalam waktu 9 bulan, yang bisa dibilang sangat cepat untuk sebuah perjanjian perdagangan.
Menurut Kementerian Luar Negeri, minyak sawit – salah satu komoditas terpenting Indonesia – tercakup dalam perjanjian tersebut. Data Observatory of Economic Complexity (OEC) menunjukkan bahwa Indonesia mengekspor minyak sawit ke UEA senilai $241 juta pada tahun 2021. Hal ini menempatkan minyak sawit sebagai komoditas ekspor terbesar kedua Indonesia ke UEA setelah perhiasan ($345 juta) pada tahun tersebut.
“itu [Indonesia-UAE CEPA] Duta Besar UEA untuk Indonesia, Abdullah Salem Al Dhaheri, mengatakan perjanjian tersebut mencerminkan keinginan kedua negara untuk memperkuat hubungan demi masa depan yang berkelanjutan, dan untuk terus meningkatkan perdagangan bilateral.
Perdagangan antara Indonesia dan UEA meningkat dari $4 miliar pada tahun 2021 menjadi $5,1 miliar pada tahun berikutnya. Perdagangan bilateral mencapai $3,6 miliar dalam sembilan bulan pertama tahun 2023. Indonesia mencatat defisit perdagangan dengan UEA sebesar $463,3 juta pada tahun lalu. Namun, Indonesia mengalami surplus sebesar $213,8 juta dari Januari hingga September 2023, menurut data Kementerian Perdagangan.
Pemerintah menyatakan UEA akan menjadi mitra dagang terbesar kedua Indonesia di Timur Tengah pada tahun 2022.
UEA juga menunjukkan peningkatan minat untuk berinvestasi pada energi terbarukan di Indonesia. Masdar, raksasa energi terbarukan yang berbasis di Abu Dhabi, telah bersama-sama mengembangkan pembangkit listrik tenaga surya terapung Serata berkapasitas 145 MW (puncak 192 MW) di Jawa Barat. Pembangkit listrik tenaga surya terapung Sirata merupakan yang terbesar di Asia Tenggara. Masdar mengumumkan awal tahun ini bahwa mereka telah melakukan investasi strategis di perusahaan “Pertamina Geothermal Energy” di Indonesia, seiring dengan upaya perusahaan Emirat untuk memasuki pasar energi panas bumi terbesar kedua di dunia.
“Memang benar perdagangan bilateral kita sedang meningkat, yang lebih penting adalah investasi, terutama di bidang energi, baik itu investasi langsung seperti yang kita lihat di Serata atau bagaimana. [Masdar] “Perusahaan memperluas portofolionya dengan berinvestasi di Pertamina Geothermal Energy,” kata Phalla kepada wartawan di sela-sela jamuan makan malam.
Indonesia mencatat investasi langsung dari UEA sebesar $61,8 juta pada periode Januari hingga September 2023. UEA menjadi investor asing terbesar ke-25 di Indonesia setelah Rusia ($78,2 juta) pada periode tersebut.
Tag: Kata Kunci:
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”