MILAN, 27 Okt (Reuters) – Eni Italia (ENI.MI) dapat melipatgandakan produksi gasnya di Indonesia, berkat perkembangan penemuan baru-baru ini dan kemungkinan integrasi dengan aset yang sudah dimilikinya, kata seorang eksekutif perusahaan pada hari Jumat.
Eni awal bulan ini mengumumkan penemuan gas di Keng North-1, sebuah sumur eksplorasi yang dibor di PSC Kanal Utara lepas pantai Indonesia.
Konsultan energi Wood Mackenzie telah mengidentifikasinya sebagai inovasi industri terbesar sepanjang tahun ini.
Perkiraan awal menunjukkan total volume gas yang ditemukan sebesar 5 triliun kaki kubik (tcf), dengan perkiraan kandungan kondensat hingga 400 juta barel.
“Mengenai ukuran potensi Hub Utara, masih terlalu dini untuk mengatakannya, tapi… kami merencanakan sesuatu dengan produksi cairan yang signifikan, dari 800 juta standar kaki kubik per hari menjadi 1 miliar kaki kubik per hari,” katanya. dikatakan. Guido Brusco, Chief Operating Officer Sumber Daya Alam Eni.
“Ini bisa melipatgandakan produksi kami dari Indonesia,” kata Brusco, berbicara pada konferensi telepon pasca-pendapatan.
Keputusan investasi akhir atas penemuan ini bisa terjadi tahun depan, kata eksekutif tersebut.
Zheng North-1, akuisisi Neptune Energy yang tertunda, kepemilikan aset di wilayah tersebut, dan pembelian saham Chevron ( CVX.N ) baru-baru ini di blok Rapak dan Ganal PSC membuka kemungkinan yang signifikan. Sektor gas Indonesia, kata Eni.
Setelah menyelesaikan pembelian Neptune Energy, Eni akan mengakuisisi 88% saham Geng North-1.
Grup Italia tersebut berencana menggunakan terminal ekspor gas alam cair (LNG) Bontang dengan tujuan mengubah cekungan Kudei di Indonesia menjadi pusat gas global.
Grup tersebut mungkin menjual sebagian dari LNG yang diproduksinya di Indonesia kepada pelanggan Asia berdasarkan kontrak jangka panjang, kata Christian Signoretto, wakil kepala operasi sumber daya alam Eni.
Laporan oleh Francesca Landini, Penyuntingan oleh Keith Weir
Standar kami: Prinsip Kepercayaan Thomson Reuters.
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”