Jakarta. Film horor “Kiss” yang belum dirilis telah memicu kemarahan di Indonesia yang mayoritas penduduknya Muslim, bahkan menuai kritik dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
“Kiblat” adalah kata dalam bahasa Indonesia yang berarti “kiblat” – arah menuju Ka’bah di Mekah. Umat Muslim melakukan shalat mereka ke arah ini. Salah satu poster film tersebut memperlihatkan seorang wanita sedang salat, namun tubuhnya membungkuk ke belakang dan tidak menghadap kiblat, sehingga bertentangan dengan ajaran Islam. Film ini rencananya akan dirilis pada tahun 2024, meski tanggal pastinya belum diumumkan.
Khalil Nafees, ketua advokasi MUI, baru-baru ini menggambarkan film tersebut sebagai “kampanye hitam” terhadap Islam.
“[Movies] Anda sering menggunakan konten promosi yang sensitif dan kontroversial untuk menarik perhatian orang dan banyak penonton. Tapi jika [the movie] Jika itu menyinggung agama seseorang, biasanya kita tidak boleh menontonnya. Seringkali para pebisnis memanipulasi reaksi keagamaan tersebut untuk mendapatkan keuntungan materi. Kita tidak bisa membiarkan ini terjadi. Kita harus melawan ini,” Chollel baru-baru ini memposting di akun Instagram-nya.
Cholel mengaku belum menonton film tersebut, meski ia mengatakan jika memang menyinggung Islam, “film tersebut tidak boleh ditayangkan karena merupakan kampanye hitam terhadap ajaran agama.”
Asorun Niam Shole, Ketua Fatwa MUI, mengatakan istilah agama apa pun tidak boleh keluar dari konteks atau menyimpang dari makna sebenarnya. Dewan Ulama Muslim sedang mempertimbangkan untuk mengeluarkan fatwa mengenai hal ini, meski belum ada diskusi internal.
“Kami akan mengeluarkan fatwa segera setelah kami mendapatkan analisis yang komprehensif dan data yang memadai,” kata Niam.
Tag: Kata Kunci: