Hyundai Motor Indonesia menutup kesepakatan aluminium setelah kampanye iklim oleh penggemar K-pop
Hyundai Motor mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa bahwa mereka telah mengakhiri nota kesepahaman (MoU) tidak mengikat dengan Ataro, anak perusahaan penambang batu bara terbesar kedua di Indonesia Adaro Energy Indonesia, yang akan berakhir pada akhir tahun 2023. Jangan ragu untuk menjajaki peluang lain.
Wito Krisnahadi, Direktur PT Ataro Minerals Indonesia, membenarkan perusahaan memutuskan tidak memperbarui kontrak setelah habis masa berlakunya.
Produsen mobil asal Korea Selatan ini menandatangani nota kesepahaman dengan Adaro Minerals pada tahun 2022 untuk memperoleh hak membeli aluminium yang diproduksi oleh anak perusahaan Adaro, PT Kalimantan Aluminium Industry.
Pada saat penandatanganan, Hyundai mengatakan pihaknya mengharapkan pembelian aluminium dari Adaro, yang akan memenuhi kebijakan netralisasi karbon produsen mobil tersebut, karena permintaan aluminium di kalangan produsen mobil global terus meningkat.
Peleburan aluminium memerlukan energi dalam jumlah besar dan menghasilkan emisi karbon dalam jumlah besar jika menggunakan batu bara.
Adaro berencana untuk melaksanakan proyek peleburan aluminium tahap ketiga dengan pembangkit listrik tenaga air yang sedang dibangun oleh grupnya.
Kelompok aktivis iklim Kpop4Planet, yang menyerukan agar Hyundai mengakhiri kontrak aluminiumnya, menyambut baik keputusan produsen mobil tersebut.
βIni merupakan kemenangan bagi ribuan penggemar K-pop yang sangat peduli dengan krisis iklim di Indonesia khususnya,β lapor Kpop4Planet. ReutersHyundai akan terus memantau sumber bahan untuk produksinya.
(Oleh Heekyong Yang dan Francesca Nangoi; Disunting oleh Ed Davis)
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”