JAKARTA (Antara) – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memamerkan alat-alat kesehatan andalan Tanah Air di Arab Health 2024 guna memperluas pasar ekspor ke banyak negara di Uni Emirat Arab (UEA).
Taufiek Bawazier, direktur jenderal departemen logam, mesin, peralatan transportasi dan elektronik kementerian, mengatakan kementerian telah membantu 16 perusahaan peralatan medis dalam negeri mengikuti acara internasional, yang akan diadakan dari 29 Januari hingga 1 Februari di Dubai World Trade Center. .
“Kami terus menggalakkan produk alat kesehatan buatan industri dalam negeri sebagai produk ekspor unggulan Indonesia karena produk alat kesehatan tersebut memiliki potensi yang sangat besar untuk dipasarkan ke luar negeri,” kata kementerian dalam keterangannya, Senin.
Ia berharap perusahaan-perusahaan dapat meningkatkan keikutsertaannya dalam pameran internasional dan mempromosikan produk-produk alkes dalam negeri yang berkualitas ekspor, sehingga mendorong perkembangan sektor manufaktur dan perekonomian nasional.
Berbicara kepada delegasi dan peserta Arab Health 2024, ia mengatakan kekuatan sektor alkes Indonesia didukung oleh 150 perusahaan yang memproduksi alkes berkualitas seperti ventilator, furniture rumah sakit, dan pakaian medis.
Ke depan, kata dia, kementeriannya akan mendorong sektor alat kesehatan dalam negeri untuk menghasilkan produk berbasis teknologi tinggi seperti alat elektromedis, implan ortopedi, dan alat radiologi.
Untuk mencapai tujuan tersebut, perlu dilakukan beberapa langkah, antara lain menjamin ketersediaan bahan baku, penguasaan teknologi dan inovasi, serta membangun penelitian dan pengembangan (R&D) alat kesehatan dengan harapan terciptanya ekosistem alat kesehatan berbasis riset.
“Dari sisi bahan baku, kami berupaya mendorong produsen bahan baku baja, plastik, dan karet untuk menghasilkan produk kelas medis untuk industri alat kesehatan dalam negeri,” kata Bavasier.
Untuk meningkatkan daya saing dan teknologi sektor alat kesehatan dalam negeri, Kementerian berperan aktif dalam mengembangkan Center of Excellence (CoE) Alat Kesehatan di Yogyakarta untuk mendukung penelitian dan pengembangan alat kesehatan inovatif yang bekerja sama dengan perguruan tinggi dan industri.
“Kami berupaya membuat regulasi P3DN (Penggunaan Produk Dalam Negeri) ramah terhadap pelaku industri dengan memasukkan komponen litbang sehingga ke depan pelaku komersial dapat meningkatkan penyerapan pasar dalam negeri, khususnya pasar yang didanai pemerintah,” imbuhnya.
Arab Health adalah pameran produk kesehatan internasional tahunan yang diadakan di Dubai selama 48 tahun.
Pameran tersebut merupakan salah satu pameran produk alat kesehatan terbesar di dunia. Pada tahun 2023, acara ini menarik lebih dari 110.000 pengunjung dari 180 negara, dan lebih dari 3.600 peserta konferensi dan forum bisnis.
Berita terkait: Peralatan sanitasi produksi dalam negeri tersedia, tidak perlu impor: Pemerintah
Berita terkait: Teknologi kedokteran Indonesia setara dengan negara tetangga
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”